-
Berita terpopuler detikFinance Kamis (9/4/2020) tentang driver ojek online (ojol) menolak hanya mengangkut barang saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebagaimana diketahui mulai Jumat (10/4), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan PSBB.
Selain itu berita terpopuler berikutnya tentang masyarakat yang berbondong-bondong menjual perhiasan emas. Ini dilakukan karena harga emas masih berada dalam posisi harga yang tinggi.
Berita terpopuler lainnya tentang sejumlah perusahaan yang hanya mampu menggaji pegawainya hingga Juni nanti, dan supir taksi hingga kernet bakal mendapat stimulus Rp 600.000/bulan.
Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini.
Sopir atau driver ojek online (ojol) mendukung rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Namun driver menolak keras larangan mengangkut penumpang atau boncengan.
Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, sepeda motor merupakan alat transportasi yang digunakan masyarakat kecil sehari-hari.
"Kami menolak dengan keras adanya pembatasan dengan larangan mengangkut penumpang bagi pengguna sepeda motor secara umum dan bagi ojek online secara khusus, karena alat transportasi sepeda motor merupakan alat transportasi yang secara umum digunakan oleh rakyat kecil untuk aktivitas sehari-hari," kata Igun dalam keterangannya, Kamis (9/4/2020).
Khusus driver ojol, sepeda motor merupakan sumber nafkah. Dengan larangan mengangkut penumpang, maka pendapatan driver terhenti.
"Khususnya bagi para pengemudi ojek online yang menggunakan sepeda motor sebagai sumber penghasilan dalam mencari nafkah maka pembatasan pelarangan membawa penumpang akan berdampak pada terhentinya pendapatan penghasilan pengemudi ojek online dari layanan penumpang, juga bagi pengguna jasa penumpang ojek online akan kesulitan dalam beraktivitas," paparnya.
Baca selengkapnya di sini:
Alasan Driver Ojol Tolak Keras Larangan Boncengan saat PSBBNaiknya harga emas saat pandemi COVID-19 dimanfaatkan warga untuk mencari keuntungan dengan menjual perhiasan. Selain mendapat untung karena harga sedang naik, aksi jual emas ini juga untuk menopang kebutuhan harian keluarga selama masa isolasi.
"Mumpung lagi naik harganya, saya jual saja emasnya. Saat beli enam tahun lalu, sebesar Rp 385 ribu per gramnya. Karena lagi butuh saya jual perhiasan seberat 3 gram dihargai Rp 610 ribu per gramnya," ungkap Rohyani (38) warga Tegal, usai menjual perhiasan, Kamis (9/4/2020).
Dengan menjual 3 gram perhiasan yang dibei enam tahun silam, Rohyani mengaku membawa pulang uang sebanyak Rp 1.830.000. Ibu ini menjelaskan, uang hasil jual emas ini akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga.
"Selama isolasi ini kan usaha sedang turun. Pendapatan juga kurang, jadi saya jual untuk makan harian. Mumpung harga mahal," sambung Rohyani.
Baca selengkapnya di sini: Harga Emas Tembus Rekor, Warga Ramai-ramai Jual Perhiasan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memberikan bantuan perlindungan sosial kepada pekerja informal seperti pengemudi taksi, sopir bus, truk hingga kernet. Bantuan ini masih dalam rangka menanggulangi dampak dari wabah COVID-19.
Jokowi bilang bantuan yang diberikan nantinya masuk ke dalam program keselamatan yang dilaksanakan oleh Kepolisian Republik Indonesia.
"Yang terakhir Polri juga akan melaksanakan program keselamatan," jelas Jokowi melalui saluran resmi Sekretaris Presiden secara virtual, Jakarta, Kamis (9/4/2020).
Jokowi bilang program keselamatan hampir sama dengan program Kartu Pra Kerja. Hanya saja, program ini mengkombinasikan antara bantuan sosial (bansos) dengan pelatihan.
"Targetnya 197 ribu pengemudi taksi, sopir bus/truk dan kernet, akan diberikan insentif Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 360 miliar," ujarnya.
Baca selengkapnya di sini: Sopir Taksi hingga Kernet Bus Dapat Rp 600.000/Bulan dari Pemerintah
Banyak perusahaan yang kehabisan uang imbas pandemi COVID-19. Sebab mereka tak lagi mendapatkan pemasukan semenjak adanya virus Corona di Indonesia yang membuat ekonomi melambat. Bahkan sebagian besar perusahaan cuma sanggup menggaji karyawan sampai Juni.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menjelaskan banyak pelaku usaha yang memprediksi kehabisan uang tunai di bulan Juni. Otomatis saat itu terjadi tak ada lagi dana untuk menggaji karyawan. Mau tidak mau para pekerja akan dirumahkan tanpa digaji.
"Kalau habis Juni itu benar-benar gelap banget deh situasinya. Ini orang sekarang masih nahan. Jadi masih ada yang bisa bayar sebagian gaji karyawannya walaupun sudah nggak penuh ya. Tapi kalau habis Juni berat," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (9/4/2020).
Baca selengkapnya di sini: Pengusaha Cuma Sanggup Bayar Gaji Karyawan sampai Juni
Pendaftaran program Kartu Pra Kerja diundur pemerintah menjadi Sabtu (11/4) dari yang seharusnya hari ini dibuka. Keputusan itu menyusul laman resminya belum stabil alias eror.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan keputusan tersebut demi memastikan situs www.prakerja.go.id handal dan aman.
"Kami tidak ingin nantinya ada pendaftar yang kecewa karena kendala teknis. Kami saat ini juga aktif berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait di pemerintahan tentang perubahan jadwal ini," ujar Panji dalam dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (9/4/2020).
Kendati terdapat perubahan tanggal, Panji menegaskan pembukaan pendaftaran yang mundur ke 11 April masih sesuai rencana awal yakni beroperasi secara menyeluruh pada minggu kedua April.
"Kami mengajak masyarakat untuk menyiapkan informasi seperti data diri, NIK, no HP, email dan sebagainya agar dapat sukses mendaftar di situs resmi tanggal 11 April nanti," tambahnya.
Baca selengkapnya di sini: Sudah Tahu Cara Daftar Kartu Pra Kerja yang Dapat Rp 3,5 Juta/Bulan?