Pandemi Corona atau COVID-19 menghantam berbagai sektor tak terkecuali dunia usaha. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan, kategori jasa menjadi paling terdampak terlebih adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
"Kalau pengusaha di DKI Jakarta itu banyak di bidang jasa dan perdagangan seperti hotel, restoran kemudian juga konsultan, ini sangat berdampak sekali," ujar Dewi kepada detikcom, Sabtu (11/4/2020).
Bahkan dia menilai omzet atau laba kotor yang dihasilkan oleh usaha pada kategori tersebut hanya berkisar 10% dari omzet sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dampak PSBB ke Ekonomi dan Pesan untuk Anies |
"Itu omzet-nya pada saat sekarang sudah tersisa paling hanya tersisa 10%," tuturnya.
Karena itu, Diana berharap COVID-19 bisa cepat selesai dan meminta pemerintah memberikan stimulus yang berkeadilan terhadap sektor usaha yang terdampak tersebut.
"Karena usaha itu berbeda beda heterogen pasti kebutuhannya berbeda-beda ada pengusaha yang saat ini memang tidak perlu dibantu, tetapi yang tadi kita sebutkan hanya tersisa 10% omzetnya ini yang perlu diberikan stimulus yang lebih besar. Jadi kita harapkan itu untuk disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan atau usahanya masing masing," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah memberi stimulus ekonomi buat industri dan anggaran sebanyak Rp 70,1 triliun dari total Rp 405,1 triliun dalam penanganan virus Corona (COVID-19) di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan menyisir industri mana saja yang akan dibantu. Untuk seluruh stimulus kedua yang diberikan insentif industri kepada 19 sektor dan diperkirakan akan dilakukan perluasan bagi sektor lain.
Bantuan yang akan diberikan terhadap industri itu bentuknya bisa insentif pajak hingga pembebasan bea masuk. Sudah ada beberapa industri yang mengirim surat kepada pemerintah yang meminta insentif tersebut. Namun, hal itu akan ditentukan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
(prf/ara)