Pasokan Pangan Produksi Lokal Aman, Bagaimana yang Impor?

Pasokan Pangan Produksi Lokal Aman, Bagaimana yang Impor?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 13 Apr 2020 13:00 WIB
Pasca Lebaran, harga bahan pangan berangsur turun. Salah satunya di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/6).
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan peringatan FAO (Food and Agriculture Organization) soal krisis pangan dunia. Oleh sebab itu Jokowi memerintahkan seluruh jajarannya agar memperhatikan stok pangan selama pandemi virus Corona (COVID-19).

Menanggapi hal itu, Ketua Satgas Pangan Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga memastikan pasokan bahan pokok dalam negeri aman. Terutama bagi bahan pokok yang seluruhnya diproduksi dalam negeri seperti beras, minyak goreng, tepung, serta daging dan telur ayam.

"Komoditas pokok lain misalnya beras kan kita sudah bisa suplai sendiri. Bahkan data yang kami punya ini kan sudah mulai panen di beberapa provinsi, kita malah surplus beras. Kemudian minyak goreng kita juga surplus, tepung, daging ayam, telur, cabai, dan segala macam kita kan tidak tergantung impor, kita disuplai produksi dalam negeri semua," terang Daniel kepada detikcom, Senin (13/4/2020).


Menurutnya, yang perlu menjadi perhatian di tengah potensi krisis pangan dunia adalah komoditas yang masih bergantung dengan impor.

"Krisis pangan dunia memang berpengaruh terhadap beberapa komoditas kita. Yang menjadi perhatian kita adalah bahan pokok makanan yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri atau tergantung impor. Misalnya gula, bawang putih, daging sapi juga," tutur Daniel.



Namun, menurut Daniel, sebelum ada prediksi krisis pangan dunia pemerintah sudah mengantisipasinya dengan mempercepat impor komoditas-komoditas tersebut. Hanya saja, ada kendala pengiriman akibat pandemi Corona ini

"Tapi upaya yang kita lakukan misalnya gula sudah kita diversifikasi dan impor, meskipun ada yang terlambat karena kondisi sekarang, asal negara dan segala macam itu tidak semudah yang dulu-dulu," imbuh dia.

Daniel meminta agar masyarakat tidak panik atau pun khawatir dengan adanya prediksi krisis pangan dunia ini. Selain menunggu komoditas impor masuk ke wilayah RI dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ia memastikan Satgas Pangan dan kementerian terkait akan memaksimalkan produksi dalam negeri. Misalnya saya pemenuhan kebutuhan daging selama menunggu kepastian impor daging kerbau dari India.

"Yang dilakukan pemerintah, memaksimalkan potensi dalam negeri. Misalnya peternak-peternak yang ada di dalam negeri itu potensinya dimaksimalkan. Berapa yang bisa didagingkan, dimaksimalkan. Selain pilihan impor, itu yang kita lakukan bersama-sama dengan seluruh stakeholder Kementan," pungkas Daniel.



Simak Video "Video: Panen Perdana Lumbung Pangan Wanam, Hasilkan 2,5 Ton per Hektare"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads