Virgin Australia, maskapai besar pertama di Asia Pasifik, di ambang kebangkrutan. Pandemi Corona telah menyebabkan maskapai asal negeri kanguru ini memangkas semua jadwal penerbangannya dan karyawannya dirumahkan tanpa digaji.
CEO Virgin Australia, Paul Scurrah mengatakan perusahaan telah menghentikan 95% penerbangannya pada beberapa pekan terakhir dan 80% tenaga kerja sementara dirumahkan.
Virgin Australia punya 10.000 karyawan, dengan 6.000 di antaranya diminta cuti tanpa gaji. Manajemen Virgin Australia mengatakan tidak ada rencana untuk mem-PHK karyawannya.
Miliuner sekaligus pemilik maskapai Richard Brason berpendapat bahwa Virgin Australia sangat penting untuk dipertahankan. Brason mengaku sebelumnya telah meminta bantuan dana kepada pemerintah Australia untuk maskapainya tetap bertahan.
Kementerian Keuangan Australia mengatakan bekerja sama dengan manajemen Virgin Australia guna memastikan bagaimana Virgin Australia tetap bertahan.
"Kementerian akan memastikan Australia tetap mempertahankan maskapai penerbangan yang layak secara komersial seperti Virgin," kata pihak Kementerian. Dikutip dari CNN, Rabu (22/4/2020)
Wakil Perdana Menteri Australia Michael McCormack dan Bendahara Josh Frydenberg mengatakan pemerintah akan membantu menjaga pekerja di negaranya dan salah satunya karyawan di beberapa maskapai selama krisis pandemi Corona.
Juru bicara Komisi Persaingan dan Konsumen Australia juga mengatakan pihaknya telah menghubungi pihak Virgin untuk mengidentifikasi langkah-langkah apa saja yang akan diambil demi mempertahankan maskapai.
Simak Video "Video: Momen Mensos Ipul-Seskab Teddy Tinjau Sekolah Rakyat Jelang Dibuka"
[Gambas:Video 20detik]