Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan tidak bisa mengetahui kebutuhan seseorang. Pihaknya hanya menyediakan pelatihan sebanyak-banyaknya sehingga bisa dipilih oleh peserta.
"Terkait pelatihan yang dinilai kayak di YouTube, gratis, itu saya sampaikan begini, kami ini melayani volume yang begitu besar, 5.600.000 orang. Ini latar belakang pendidikan, daerah, kebiasaan, apa yang dibutuhkan, itu kami tidak memiliki judgement tertentu. Dikarenakan volumenya begitu besar, maka kita hanya menyediakan menu seperti istilahnya prasmanan sebanyak mungkin," kata Denni melalui telekonferensi, Rabu (22/4/2020).
Perlu diketahui, terdapat beberapa pelatihan Kartu Pra Kerja yang terbilang 'unik' seperti membuat pempek hingga kopi. Pelatihan semacam itu sengaja diadakan agar peserta bisa memilih pelatihan dari yang ringan sampai yang berat sekalipun.
"Dari yang ringan sampai dengan kelas berat, dari yang murah sampai dengan mahal. Intinya seperti itu, silakan pilih menu makanan yang disukai," ucapnya.
Jika peserta menganggap pelatihan ada di YouTube dan gratis, Denny bilang, peserta tidak perlu memilih pelatihan tersebut dan silakan memilih pelatihan yang lain.
"Jika ada pelatihan yang dirasa itu sebenarnya ada di YouTube dan harusnya gratis, ya jangan dibeli. Beli lah pelatihan yang lebih pas," ujarnya.
(dna/dna)