Pandemi COVID-19 membuat perekonomian tertekan. Sejumlah perusahaan bahkan sampai merumahkan pegawai, menawarkan cuti tanpa tanggungan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menanggapi hal tersebut Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan tidak ada PHK untuk para pegawai di tengah pandemi.
"Nggak lah, pegawai masih tetap sama seperti biasa. Apalagi lagi pandemi COVID-19 kayak gini. Rasanya kalau PHK nggak manusiawi banget. Kita upayakan sekuat tenaga tidak ada PHK," kata Jahja saat berbincang dengan detikcom, Jumat (24/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jahja mengatakan, BCA berupaya memberikan yang terbaik untuk para pegawainya. Misalnya bonus tahunan yang seharusnya cair akhir April ini dibayarkan lebih awal.
"BCA sendiri kan bonus tahunan di bulan April. Tapi kita kasih duluan uang muka di 25 Maret 1,5 kali gaji dipercepat lah. Sisanya ya 25 April ini," imbuh dia.
Menurut Jahja, percepatan pembayaran bonus ini dilakukan supaya para pegawai bisa menggunakan dana sebagai persiapan menghadapi COVID-19. Selain bonus, Jahja memastikan jika pembayaran tunjangan hari raya (THR) akan sesuai jadwal di sekitar pertengahan bulan Mei.
Mengutip laporan keuangan BCA tahun 2019 jumlah pegawai BCA tercatat 24.789 orang. Dengan komposisi non staf 1.304 orang, staf 18.884 orang, manajer 4.511 orang, pejabat senior termasuk komisaris dan direksi 90 orang.
Jahja menambahkan dengan pegawai kontrak dan anak-anak perusahaan total pegawai mencapai 60.000 orang.
Bantuan dari BCA
BCA juga juga menyalurkan bantuan penanganan COVID-19 untuk deteksi dini pasien berupa rapid test kit COVID-19, penyaluran bantuan pertolongan pertama pasien positif COVID-19 berupa alat-alat medis seperti ventilator, syringe pump, penyaluran bantuan perlindungan untuk tenaga medis berupa peralatan lengkap pelindung diri yang disalurkan ke puskesmas hingga Rumah Sakit.
Penyaluran bantuan kesejahteraan untuk masyarakat pekerja rentan yang terdampak pandemi berupa bantuan kesempatan mendapatkan permintaan produk masker kain dan sembako; serta penyaluran bantuan bersama regulator, pemerintah daerah, maupun mitra BCA dengan tujuan mendukung program pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19.
Hingga informasi ini kami sampaikan, total penyaluran donasi atas "Bakti BCA" untuk penanganan COVID-19 di Indonesia mencapai Rp12 milyar. BCA menyerahkan bantuan tersebut antara lain kepada RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, RS Eka Hospital BSD, RS St. Carolus Jakarta, RS Siloam Kelapa Dua, RS Medistra, RS Sardjito Yogyakarta, RS Panti Rapih Yogyakarta, RS St Antonio Baturaja, RS Candau Manado, RS Katolik Jateng, RSUP Fatmawati, RSUD Depok, RS Polri, RS Tebet, Puskesmas Ciracas, Puskesmas Cipayung, Puskesmas Pasar Rabu, Puskesmas Rawamangun, Puskesmas Pulogadung, Praktek Dokter Duri Utara, Klinik Bakti Medika, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, Ambulan 118, FKIJK Riau, TNI, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Daerah Lombok, Pemerintah Daerah Belitung, Integra, serta pengurus desa binaan Bakti BCA. Dengan ragam bantuan seperti rapid test kit corona, ventilator, syringe pump, gloves, surgical mask, masker N95, masker KN95, coverall, surgical gown, sepatu boots, faceshield, kesempatan pemesanan produk masker kain UMKM, serta paket sembako
Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati mengatakan bahwa di tengah penyebaran pandemi COVID-19 saat ini, BCA berkomitmen untuk bersatu dan turut bahu membahu mendukung penanganan wabah ini, dimulai dari bantuan kepada tim medis, pasien maupun masyarakat terdampak.
"Sebelumnya, BCA juga memberikan donasi kepada Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto berupa 4 unit ventilator senilai lebih dari Rp 2,7 milyar dan melalui crowdfunding BenihBaik.com yang diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). sebagai wujud nyata dukungan dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia," ujar Inge.
Pemberian donasi kepada rumah sakit, puskesmas, pemerintah daerah dan asosiasi atau relawan, tentu menjadi harapan agar pandemi COVID-19 ini mereda. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, sehingga benar-benar bermanfaat bagi yang membutuhkan.
"Kami tentunya akan terus mendampingi pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam memerangi COVID-19. Dalam praktik bisnis dan operasional, perusahaan terus menerapkan protokol kesehatan sesuai arahan World Health Organization (WHO) dan pemerintah, seperti kebijakan social & physical distancing, split operation & work from home demi mengantisipasi serta menekan laju penyebaran COVID-19. Semoga apa yang sudah kita lakukan selama ini untuk menghentikan pandemi COVID-19 sesuai dengan harapan," tutup Inge.
(kil/fdl)