Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi mengatakan, aksi jual asing atau net sell dari awal tahun hingga 17 April 2020 mencapai Rp 14,87 triliun.
"Jika dilihat aktivitas jual beli investor asing, aksi jual mulai terjadi di akhir Februari hingga April 2020," tuturnya saat konferensi pers virtual, Jumat (24/4/2020).
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya kondisi ini memang berbanding terbalik. Pada 2019 selama 1 tahun terjadi net buy sebesar Rp 49,2 triliun.
Baca juga: Sepekan, Dana Asing Masuk RI Rp 1,57 Triliun |
Namun Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo menilai jumlah keluarnya dana asing dari pasar modal itu tidak perlu dikhawatirkan. Menurutnya angka itu relatif kecil dari total dana asing yang ada di pasar modal Indonesia.
"Kalau dilihat outflow asing sejak awal tahun ada Rp 15 triliun itu relatif kecil dibandingkan total kepemilikan asing di Indonesia. Karena asing itu memiliki 51% dari total free float saham di Indonesia," tegasnya.
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Maret 2020 total nilai saham scripless di pasar modal Indonesia nilainya mencapai Rp 2.727 triliun. Laksono menilai angka Rp 15 triliun itu sangat kecil jika dibandingkan dengan 51% dari angka total nilai saham scripless tersebut.
Masih menurut data KSEI, pada Maret 2020 total aset saham yang dimiliki asing itu mencapai Rp 1.394 triliun. Sementara investor lokal memegang Rp 1.332 triliun.
(das/dna)