Kebijakan larangan mudik yang disusul dengan peyetopan penerbangan penumpang komersial berdampak pada kinerja Perum Damri. Bisnis Damri susut hanya tersisa 5-10%.
Demikian disampaikan Direktur Utama Perum Damri Setia Melatia saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (24//4/2020).
"Business bus bandara stop total. Tidak ada revenue. Pada Maret sampai dengan aturan tersebut diberlakukan kemarin, bisnisnya tinggal 5-10%," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan mudik dan penyetopan penerbangan komersial dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran virus Corona atau COVID-19.
Setia mengaku, jika pandemi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, perusahaan tidak akan kuat. Namun dia menuturkan tetap memprioritaskan karyawan.
"Kalau COVID-nya lama bisa-bisa tidak kuat karena income tidak cukup. Tapi kami tetap mementingkan karyawan," ujarnya.
Untuk diketahui, dampak Corona telah membuat sebagian gaji direksi ditunda pembayarannya. Kemudian, direksi dan komisaris tidak mendapat tunjangan hari raya (THR) pada tahun ini sesuai instruksi Menteri BUMN Erick Thohir.
Namun, pihaknya memastikan gaji karyawan tidak dipotong maupun ditunda. THR juga akan diberikan seperti biasanya.
(acd/ara)