Dari 12 Juta, Baru 167.000 Keluarga di Desa Dapat BLT Rp 600.000

Dari 12 Juta, Baru 167.000 Keluarga di Desa Dapat BLT Rp 600.000

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 27 Apr 2020 15:30 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mencatat sudah mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa kepada 167.676 kepala keluarga (KK) di 8.157 desa yang tersebar 76 kabupaten se-Indonesia. Namun, masih ada 12 juta KK lagi yang belum dapat BLT dana desa.

Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar mengatakan proses pencairan tersebut sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun dana yang sudah dicairkan sebesar Rp 70 miliar.

"Terkait dengan BLT Dana desa perlu saya informasikan, alhamdulillah sampai hari ini sudah ada 8.175 desa di 76 kabupaten yang sudah pencairan dengan kondisi masing-masing," kata Abdul Halim dalam video conference, Jakarta, Senin (27/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka realisasi yang sebesar Rp 70 miliar ini belum mencakup seluruh calon penerima, sebab target program ini menyasar 12,3 juta KK di sekitar 74.953 desa yang terdampak virus Corona aiias COVID-19. Adapun total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 22,4 triliun atau 31% dari total anggaran dana desa Rp 71,19 triliun.

Abdul Halim mengatakan, proses pencairan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa adalah adanya secara tunai maupun nontunai.

ADVERTISEMENT

"Itu ada yang non tunai ada yang langsung masuk rekening, ada juga yang tunai, yang non tunai tidak ada pertemuan dan yang tunai diberikan door to door ke rumah para penerima manfaat, semua melakukan sesuai protokol kesehatan," jelasnya.

Klik halaman berikutnya >>>

Abdul Halim menjelaskan besaran anggaran BLT dana desa masing-masing daerah berbeda-beda. Hanya saja mengenai besaran manfaatnya sama yaitu Rp 600.000 per keluarga per bulan diberikan selama tiga bulan per April 2020. Besaran anggaran masing-masing desa dilihat dari total alokasi dana desa yang didapatnya.

Menurut Abdul Halim, jika desa memiliki anggaran dana desa di bawah Rp 800 juta maka 25% dimanfaatkan sebagai BLT dana desa. Sedangkan yang anggarannya Rp 800 juta-Rp 1,2 miliar maka besarannya 30% untuk BLT dana desa, sedangkan yang anggarannya di atas Rp 1,2 miliar maka besarannya 35%.

"Saya bersyukur sampai hari ini sudah banyak yang cair meski proses BLT dana desa ini baru beberapa waktu lalu," jelasnya.

Dia pun meminta kepada seluruh kepala daerah baik gubernur, bupati, dan wali kota tidak mempersulit pencairan dan penyaluran BLT dana desa di wilayahnya masing-masing.

"Karena ini sudah urusan kemanusiaan agar menempatkan urusan kemanusiaan di atas segalanya. Agar tidak ada upaya untuk melakukan atau mempersulit urusan kemanusiaan apalagi ini di bulan Ramadhan," ungkapnya.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads