Banyak yang Kritik Kartu Pra Kerja, Sri Mulyani: Itu Bagus

Banyak yang Kritik Kartu Pra Kerja, Sri Mulyani: Itu Bagus

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 01 Mei 2020 20:20 WIB
Sri Mulyani
Foto: Angling Adhitya Purbaya
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab kritikan untuk program Kartu Pra Kerja. Semua kritikan yang disampaikan akan menjadi bahan evaluasi pemerintah dalam melaksanakan program janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.

Salah satu kritikan yang keras adalah mengenai biaya pelatihan Rp 1.000.000. Banyak kalangan yang menilai biaya pelatihan itu tidak tepat di tengah pandemi Corona. Sebab, masyarakat terdampak dinilai lebih butuh bantuan langsung tunai (BLT) untuk modal bertahan selama COVID-19.

"Jadi kritik itu bagus, karena kita tahu kelemahannya di sini, dan pemerintah itu bukan makhluk tidak mau dengar," kata Sri Mulyani saat live Instagram, Jakarta, Jumat (1/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani menjelaskan program bantuan sosial (bansos) sudah banyak diberikan pemerintah kepada masyarakat, baik yang setiap tahunnya masuk program maupun bagi masyarakat yang ekonominya terdampak COVID-19.

Program Kartu Pra Kerja, dikatakan Sri Mulyani memang didesain menjadi semi bansos namun tetap memberikan pelatihan. Pemberian pelatihan kerja juga sesuai dengan tujuan pemerintah meningkatkan kompetensi dan keterampilan masyarakat sesuai dengan kebutuhan industri.

ADVERTISEMENT

Hanya saja dalam pelaksanaannya terjadi wabah Corona, sehingga pemerintah tetap memberikan bantuan namun tidak menghilangkan pelatihannya.

"Jadi pemerintah pasti akan perbaiki terus, karena ini bagus, program baru, janji Presiden Jokowi untuk siapkan tenaga kerja Indonesia agar skill meningkat namun karena outbreak COVID, bantalan sosial maka berikan cash namun nggak boleh give up dengan sistem pelatihan yang sudah ada," jelasnya.

Menurut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini wajar jika program yang baru diluncurkan menuai banyak kritik. Apalagi pemerintah dikejar waktu untuk menanggulangi COVID-19.

"In short saya katakan dalam kita mengatasi COVID, karena berkejaran waktu pasti ada kekurangan di semua hal, namun tidak berarti pemerintah give up atau berhenti tidak lakukan, tapi akan terus diperbaiki, feedback perlu dilakukan," ungkapnya.




(hek/eds)

Hide Ads