Laba Bersih PTBA Turun 20% Jadi Rp 903 M Terdampak Corona

Laba Bersih PTBA Turun 20% Jadi Rp 903 M Terdampak Corona

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 04 Mei 2020 16:19 WIB
Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan Rp 1,7 triliun dan US$ 230 juta kepada Bukit Asam untuk membantu membiayai pengembangan bisnis. Perjanjian kerja sama digelar di Jakarta.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepanjang kuartal I-2020 ikut terkena dampak dari wabah COVID-19. Laba perusahaan pun turun 20,57%.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengakui penyebaran virus Corona atau COVID-19 juga memberikan dampak ke bisnis PTBA secara tidak langsung.

"Sebagaimana kita ketahui sejak Januari kondisi dihadapkan dengan permasalahan yang cukup serius terkait dengan mulai terjadinya pandemi Corona di akhir Februari. Lalu eskalasinya mulai meningkat sampai saat ini dan itu pun berdampak ke bisnis kita," tuturnya dalam konferensi pers virtual, Senin (4/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kuartal I-2020 ini PTBA mengantongi pendapatan sebesar Rp 5,12 triliun. Angka itu lebih rendah dari pendapatan di kuartal I-2019 sebesar 5,33 triliun.

Hal itu pun berdampak pada laba bersih perusahaan. Tercatat laba bersih PTBA turun 20,57% dari kuartal I-2019 sebesar Rp 1,1 triliun menjadi Rp 903,24 miliar.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, menurut Arviyan di tengah pandemi Corona, kinerja perusahaan masih cukup baik baik dari sisi operasional maupun keuangan.

"Dari sisi operasional penjualan batu bara kita melebihi dari kuartal I-2019 naik 2,1% dari 6,6 juta ton menjadi 6,8 juta ton," tuturnya.

Untuk volume produksi PTBA mengalami sedikit kontraksi sekitar 2,8% yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi khususnya pada awal tahun. Sementara itu untuk angkutan batu bara dengan menggunakan kereta api mengalami peningkatan sebesar 12,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni dari 5,8 juta ton menjadi 6,5 juta ton.

Sementara untuk pendapatan perusahaan sebesar Rp 5,1 triliun, terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar Rp 3,3 triliun, penjualan batu bara ekspor sebesar Rp 1,8 triliun dan aktivitas lainnya sebesar Rp 87,2 miliar.




(das/ara)

Hide Ads