Bos AirAsia Indonesia Beberkan Kondisi Terkini di Tengah Corona

Bos AirAsia Indonesia Beberkan Kondisi Terkini di Tengah Corona

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 04 Mei 2020 17:02 WIB
Kargo AirAsia
Foto: AirAsia
Jakarta -

Maskapai AirAsia telah memarkir hampir seluruh pesawatnya yang beroperasi di Indonesia. Hal ini dilakukan demi mendukung upaya penekanan penyebaran virus Corona.

Direktur Utama PT Indonesia AirAsia (AirAsia Indonesia) Veranita Yosephine menjelaskan tidak mau ambil banyak resiko di tengah pandemi. Saat ini lebih mementingkan perlindungan kesehatan dengan melakukan pemberhentian penerbangan penumpang.

"Di tengah pandemi prinsip kami simple, bisnis bisa dicari, pendapatan juga, tapi kematian nggak kesehatan itu penting, prinsip kita itu dulu. Maka kami prioritaskan perlindungan kesehatan," ungkap Vera saat video conference bersama wartawan, Senin (4/5/2020).

"Kalau kita nggak minimalkan sekarang takutnya pandemi ini malah makin panjang," sambungnya.

Vera menjabarkan, 1 April yang lalu, AirAsia sudah tidak lagi melayani rute penerbangan penumpang berjadwal. Belum lagi ditambah dengan aturan larangan mudik dari pemerintah.

AirAsia kini fokus melakukan operasional penerbangan angkutan kargo.

"Sejak 1 April AirAsia menutup dan mengistirahatkan penerbangan berjadwalnya. Mengacu imbauan untuk meminimalkan penyebaran Corona, maka kami istirahatkan penerbangan berjadwal," kata Vera.


"Kalau untuk tidak berjadwal, khususnya penerbangan kargo kami tetap operasionalkan seperti biasa bahkan bertambah," tambahnya.

Vera menargetkan AirAsia Indonesia akan terbang kembali mulai 18 Mei 2020. Penerbangan yang akan dibuka adalah dua rute penerbangan internasional dari dan ke Malaysia, yaitu Kuala Lumpur-Surabaya dan Johor Bahru-Surabaya.

"Kemudian, kita mau aktifkan kembali penerbangan di tanggal 18 Mei, yaitu rute internasional. Kuala Lumpur-Surabaya dan Johor Bahru-Surabaya," papar Vera.

Vera menambahkan sejauh ini yang masih bisa digunakan untuk penerbangan kargo tidak sampai 10 pesawat.

"Jumlah kita total 28 pesawat, saat ini paling kurang dari 10 pesawat yang masih operasi," jelas Vera.




(hns/hns)

Hide Ads