Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan penurunan nilai impor pada April 2020 perlu diwaspadai. Sebab, penurunan itu bisa berdampak besar bagi perekonomian nasional.
BPS mencatat nilai impor sebesar Rp 12,54 miliar selama April 2020. Angka tersebut turun 6,10% dibandingkan Maret yang mencapai US$ 13,35 miliar, bahkan turun 18,58% jika dibandingkan pada April 2019 yang sebesar US$ 15,40 miliar.
"Tentunya komposisi penurunan impor perlu diperhatikan dan waspadai," kata Suhariyanto dalam jumpa pers via virtual, Jakarta, Jumat (15/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diwaspadainya karena dilihat dari penggunaan barangnya lumayan menurun, seperti barang konsumsi yang turun 16,57% dibandingkan April 2019, begitu juga bahan baku penolong maupun barang modal yang masing-masing turun 19,13% dan 17,11% dibandingkan April tahun lalu.
Pria yang akrab disapa Kecuk ini menjelaskan, penurunan impor bahan baku dan barang modal ini memiliki kontribusi besar terhadap komponen pembentukan ekonomi nasional, dalam hal ini sektor industri, perdagangan, dan investasi.
Apalagi peran golongan bahan baku penolong terhadap impor masih paling dominan dengan 74,63%, disusul barang modal sebesar 15,66%, kemudian konsumsi sebesar 9,71%.
"Tetap harus diwaspadai adalah penurunan impor bahan baku dan barang modal, perlu waspada dan cermati dari waktu ke waktu karena dampaknya ke sektor industri, perdagangan, dan investasi cukup besar," ungkapnya.
(hek/fdl)