Karena hal ini, muncul situs tandingan Pra Kerja yang diinisiasi oleh sejumlah orang. Salah satu inisiator prakerja.org Andri W Kusuma mengungkapkan membuat pra kerja tandingan ini untuk mengritisi program pra kerja pemerintah.
"Kami mau kritik pemerintah, apakah benar masyarakat yang mendaftar pra kerja itu butuh pelatihan? Jangan-jangan mereka hanya butuh makan dan butuh bertahan hidup 1-2 hari atau 1-2 minggu," kata Andri saat dihubungi detikcom, Selasa (19/5/2020).
Dia mengungkapkan, saat ini orang-orang yang dirumahkan atau di-PHK justru lebih membutuhkan bantuan langsung bukan dalam bentuk pelatihan berbayar.
"Masa orang lagi susah dan butuhnya makan diminta ambil pelatihan. Uangnya dari pemerintah dan ikut pelatihan diambil lagi berarti sama pemerintah. Ini sepertinya kurang manusiawi," ujarnya.
Menurut dia sebenarnya program yang dibuat pemerintahan Presiden Jokowi ini sangat baik untuk mengatasi isu PHK dan penyerapan tenaga kerja.
Sebelumnya situs tandingan prakerja.go.id yakni prakerja.org. Mengutip laman resmi disebutkan pelatihan-pelatihan yang diberikan tanpa biaya alias gratis.
Kemudian kualitas pelatihan bersaing dengan pelatihan berbayar. Selanjutnya prakerja.org membuka semua pihak berkontribusi memberikan pelatihan gratis.
"Prakerja.org adalah bentuk kritik terhadap pemerintah terhadap program Kartu praKerja. Lihat manifesto lengkap kami. Anda bisa bergabung dalam aksi nyata dengan menghubungi kami di admin@prakerja.org," tulis pengumuman tersebut.
Disebutkan pula seluruh informasi yang ada di prakerja.org bersifat pendidikan dan bukan untuk keperluan komersial.
(kil/dna)