Kerugian pun membayangi bisnis perjalan haji. Ketua Dewan Pembina Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU), Fuad Hasan Masyhur pihaknya sedang menginventarisir kerugian yang akan dialami imbas pembatalan haji tahun ini.
"Untuk bicara kerugian kita belum bisa bicara. Jelas kerugian pasti ada, setiap asosiasi masih menunggu inventarisir dari anggota," jelas Fuad dalam video conference, Selasa (2/6/2020).
Yang jelas dia menyebut ada 350 penyelenggara haji yang waswas akan kerugian karena tidak adanya perjalanan haji.
"Setidaknya ada 350 penyelenggara haji khusus di seluruh Indonesia. Kami mesti hitung kerugiannya diinventarisir dulu," ungkap Fuad.
Fuad mengatakan pihaknya saat ini meminta pemerintah untuk membuka diskusi soal kebijakan tidak memberangkat jamaah haji tahun ini. Fuad mengatakan ingin Kementerian Agama dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) segera melakukan diskusi dengan pihaknya.
"Kami berharap pertemuan koordinasi dengan Kemenag dan BPKH dapat segera dilakukan secepatnya. Hal ini dilakukan demi menghindari kemungkinan dampak buruk dari keputusan pembatalan haji 2020," jelas Fuad.
Fuad berharap pemerintah memberikan solusi bagi para pengusaha perjalanan haji agar tidak terganggu kesehatan perusahaannya apabila perjalanan haji ditangguhkan.
(dna/dna)