Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menjelaskan alasan pemerintah membayar utang BUMN saat kondisi sedang sulit Corona (COVID-19). Padahal utang tersebut sudah jatuh tempo bertahun-tahun, tetapi baru dibayar saat ini.
Arya mengatakan, kondisi BUMN sedang sulit dihantam Corona. Sehingga saat sedang butuh seperti ini sebagai pemberi utang lebih 'galak' saat menagihnya.
"Kan kalau lagi kepepet yang nagih utang lagi berat nih, 'gimana nih utangnya bayar bayar bayar'. Kalau dulu lagi normal masih mampu lah, tapi kan ini sudah parah kondisi jadi 'ayolah bayar dikit saja' gitu hahaha," kata Arya melalui telekonferensi, Jumat (5/6/2020).
Selain itu, Arya berkelakar bahwa sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir jago merayu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk bayar utang. Sehingga Sri Mulyani merasa kasihan dengan BUMN dan memutuskan untuk bayar utangnya.
"Dan mungkin Menteri (BUMN) kali ini lebih pintar membujuk-bujuk Menteri Keuangan. hahaha.. Ya tahu lah itu. Jadi kali ini Menterinya (BUMN) lebih pintar ngilik. Kasihan kalau begini, jadi dibayar oleh Menteri Keuangan," ucapnya.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN, Nasril Bahar merasa aneh kenapa pemerintah baru membayar utang saat kondisi keuangan pemerintah sedang sulit untuk penanganan COVID-19.
"Kenapa harus pada saat ini? Padahal masih banyak keperluan dan kebutuhan perihal penanganan COVID-19 ini secara komprehensif. Ini saya pikir aneh saja bagi saya sebagai seorang politisi yang sudah cukup lama di komisi VI. Seperti PT Pupuk Indonesia (Persero) ini sudah belasan tahun menyembah kepada pemerintah, nggak juga tuh (dibayar) kok tiba-tiba hari ini keluar sendiri," herannya.
(dna/dna)