Larangan Ekspor Direvisi, Mendag Sebut Afrika Incar APD RI

Larangan Ekspor Direvisi, Mendag Sebut Afrika Incar APD RI

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 11 Jun 2020 17:00 WIB
Ciputra Hospital menyiapkan sedikitnya 210 Bed isolasi untuk pasien COVID-19 yang berlokasi di Ciputra Hospital Citra Garden City, Jakarta. Ini potretnya.
Foto: dok. Ciputra Group
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto sedang merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 23 tahun 2020 tentang larangan sementara ekspor antiseptik, bahan baku masker, alat pelindung diri (APD), dan masker.

Agus mengatakan, kemungkinan besar ekspor masker dibuka kembali tanpa menunggu batas berakhirnya Permendag tersebut yakni pada 30 Juni 2020 mendatang.

"Memang banyak yang meminta ekspor. Dan saya lihat sudah waktunya kita membukanya. Lartas (larangan dan pembatasan) ini yang harusnya berakhir 30 Juni ini mungkin sebagian akan kita percepat dengan melakukan revisi lartas tadi," kata Agus ketika berbincang dengan awak media di kantornya, Jakarta, Kamis (11/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan, saat ini banyak negara yang meminta Indonesia kembali mengekspor masker hingga APD. Salah satunya negara-negara di Afrika yang mengincar APD produksi Indonesia.

"Terutama negara-negara Afrika ada yang membutuhkan APD, kemudian negara-negara lain yang terjangkit virus ini cukup besar sehingga demand-nya sangat tinggi," terang Agus.

ADVERTISEMENT

Selain itu, menurut Agus selama ini masih ada kegiatan ekspor alat-alat kesehatan (alkes) tersebut yang berjalan. Namun, ekspor ini tetap dilakukan pasalnya Indonesia sudah terikat dengan perjanjian bilateral dengan negara-negara tersebut.

"Memang yang selama ini kita sudah ada kerja sama, yang sudah ada melepas ekspor itu ke Korea Selatan dan Jepang, yang sudah ada perjanjian. Namun memang belum ada perjanjian dari negara lain, ini akan kita mudahkan. Tinggal beberapa hari lagi kita akan rilis," paparnya.

Selain negara-negara tersebut, Agus mengatakan masih banyak negara lain yang meminta Indonesia kembali membuka ekspor alkesnya.

"Memang banyak permintaan-permintaan itu tergantung dari pada perusahaan kita sendiri yang mengekspor, mereka ada beberapa negara-negara yang sudah minta," tandas dia.




(fdl/fdl)

Hide Ads