Ekonomi Indonesia diproyeksi negatif oleh beberapa lembaga internasional, mulai dari International Monetary Fund (IMF), World Bank (Bank Dunia), dan yang baru-baru ini OECD ( Organisation for Economic Co-operation and Development)
Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian, Reza Yamora Siregar mengatakan ada beberapa strategi yang dilakukan pemerintah agar ekonomi nasional tetap tumbuh positif di 2020.
"Dengan program pemulihan ekonomi nasional (PEN), pelonggaran PSBB secara hati-hati, dan reformasi ekonomi (RUU Cipta Kerja). Pemerintah optimis ekonomi (PDB) Indonesia bisa tetap tumbuh positif di tahun 2020," kata Reza saat dihubungi detikcom, Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan tetap berpegangan pada skenario sangat berat menuju berat dengan angka perekonomian antara -0,4% sampai 2,3% sepanjang 2020.
Reza menjelaskan anggaran penanggulangan COVID-19 terus ditingkatkan, yang paling anyar pemerintah menyiapkan dana sekitar Rp 677,2 triliun untuk program PEN. Program tersebut salah satunya bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah penurunan pendapatan akibat Corona.
"Alokasi stimulus ditargetkan untuk menjaga daya beli atau permintaan (demand side) melalui program perlindungan sosial, dan mendorong sektor produksi sektor usaha, terutama yang padat karya UMKM. Keseimbangan ini sangat penting untuk memutus rantai negatif shocks pada supply dan demand sides akibat COVID-19," ungkapnya.
Klik halaman selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]