Pemerintah Punya Utang Rp 48 T ke PLN, Ini Rinciannya

Pemerintah Punya Utang Rp 48 T ke PLN, Ini Rinciannya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 25 Jun 2020 11:25 WIB
Laba Bank Mandiri Rp 7,1 Triliun

PT Bank Mandiri Tbk berhasil mencetak laba semester I 2012 sebesar Rp 7,1 triliun pada kuartal II 2012. Angka itu tumbuh 12,69% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 6,3 triliun. Hal ini dikatakan Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, saat diskusi bertajuk Menjadi Lembaga Keuangan yang Selalu Progresissive dan Dihargai di ASEAN, di Grand Ballroom Hotel Intercontinental Midplaza, Senin (6/8/2012). Agung Pambudhy/Detikcom 

1. (Kika) Chief Ekonomist Destry Damayanti, Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Direktur Commercial and Business Banking Sunarso dan Vice President Coordinator Change Management Office Ventje Rahadjo saat diskusi. 
 Pertumbuhan laba Bank Mandiri tak lepas dari sokongan anak-anak perusahaannya, seperti Bank Syariah Mandiri, Aksa Mandiri, dan Tunas Mandiri. 
2.  Total laba anak perusahaan membaik, mencapai Rp 936 miliar atau hampir Rp 1 triliun. Pertumbuhan laba hanya dari anak perusahaan mencapai 36,5 persen year on year
3. Laba perseroan juga didorong kinerja positif dalam penyaluran kredit. Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit sebesar 26,6 persen menjadi Rp 350,4 triliun pada kuartal II 2012.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pemerintah mempunyai utang ke PT PLN (Pesero) Rp 48,46 triliun. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, utang ini berasal dari kompensasi PLN pada tahun 2018-2019 dan diskon listrik yang diberikan saat pandemi virus Corona.

"RDP sebelumnya tanggal 22 Juni 2020 di mana disebutkan tentang nilai utang pemerintah pada PLN sebesar Rp 48 triliun, yang dimaksud Rp 48 triliun terdiri dari Rp 45 triliun berasal dari kompensasi tarif listrik 2018-2019 dan Rp 3 triliun berupa tambahan subsidi kebijakan diskon tarif rumah tangga," jelasnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (25/6/2020).

PLN memberikan diskon listrik kepada pelanggan, antara lain, diskon listrik 100% kepada pelanggan golongan 450 VA dan 50% untuk golongan 900 VA bersubsidi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci, untuk kompensasi sendiri terdiri kompensasi 2018 sebanyak Rp 23,17 triliun dan kompensasi 2019 sebesar RP 22,25 triliun.

"Besarnya piutang PLN dari kompensasi tarif dengan total Rp 45,42 triliun yang terdiri kompensasi 2018 sebesar Rp 23,17 triliun dan 2019 sebesar Rp 22,25 triliun," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dia mengatakan, pandemi Corona memberi dampak pada PLN. Maka itu, pihaknya akan meninjau kembali proyek-proyek ketenagalistrikan.

"Sehingga PLN harus melakukan sebagai berikut, meninjau kembali rencana investasi proyek ketenagalistrikan dengan menyesuaikan proyeksi pertumbuhan beban dan kondisi terkini," ungkapnya.




(acd/ara)

Hide Ads