Pengusaha otobus kembali menurunkan harga tiket demi menarik penumpang. Pasalnya, meski kapasitas maksimal bus dinaikkan menjadi 70%, belum banyak penumpang yang mau naik bus.
Sebelumnya, para pengusaha bus menaikkan harga tiket, khususnya pada bus non-ekonomi hingga 50%. Hal itu dilakukan karena kapasitas bus yang diperbolehkan maksimal 50%.
"Kalau bicara bus AKAP teman-teman melakukan upaya untuk kembali ke harga normal walaupun kapasitas maksimal 70%. Toh itu juga nggak tau bisa penuh 70% atau nggak. Jadi kan kemarin kita naikkan 50% kita turunin lagi lah sekarang," ujar Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan kepada detikcom, Selasa (30/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mencontohkan, tarif yang tadinya dinaikkan hingga Rp 350 ribu kini diturunkan menjadi Rp 200 ribu. Dia berharap dengan penurunan tarif bisa menarik masyarakat untuk naik bus lagi.
"Kemarin kan selama kapasitas cuma boleh 50% kita naikkan, tiket harga Rp 170 ribu misalnya jadi Rp 350 ribu. Sekarang, kita turunin sedikit jadi Rp 200 ribu, kita harapkan masyarakat mau naik bus lagi," ungkap pria yang akrab disapa Sani.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Simak Video "Harga Tiket Bus di Puncak Arus Mudik Meroket 100 Persen"
[Gambas:Video 20detik]