Ancaman Gelombang 2 Corona, Pemerintah Ungkap Strategi Jaga Ekonomi

Ancaman Gelombang 2 Corona, Pemerintah Ungkap Strategi Jaga Ekonomi

Abu Ubaidillah - detikFinance
Sabtu, 04 Jul 2020 09:49 WIB
webinar detikcom
Foto: webinar detikcom
Jakarta -

Meski Indonesia telah memasuki masa new normal, namun sejatinya pandemi COVID-19 belum berakhir. Bahkan grafik kasus COVID-19 di Indonesia belum mengalami penurunan yang signifikan, terutama sejak diberlakukannya masa PSBB.

Bahkan episentrum COVID-19 yang tadinya hanya ada di Jakarta saja kini telah meluas ke Jawa Timur hingga Sulawesi Selatan. Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk.

Bila masyarakat tak mematuhi protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru ini, bukan tidak mungkin gelombang kedua Corona dapat terjadi yang tentunya akan berdampak pada kesehatan dan berimbas pada sektor ekonomi.

Indonesia masih beruntung karena di kuartal I pertumbuhan ekonomi masih menunjukkan grafik yang positif meskipun pada kuartal II dan III terjadi penurunan dan lebih buruknya lagi bisa menghadapi resesi. Saat nilai ekonomi tumbuh positif saja banyak pekerja yang mengalami PHK, lantas bagaimana jika ekonomi Indonesia turun?

Tercatat sebanyak 1,8 juta pekerja yang terverifikasi di Kemnaker terdampak pandemi sehingga harus menerima imbas terkena PHK. Selain itu, masih ada 1,2 juta pekerja yang belum terverifikasi ditambah dengan angka pengangguran di Indonesia yang mencapai 7 juta orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal ini juga turut berpengaruh dengan daya beli atau konsumsi masyarakat bila pemerintah ingin meningkatkan ekonomi sektor riil. Untuk mengantisipasinya, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus termasuk alokasi anggaran mencapai Rp 695,2 triliun khusus untuk penanganan COVID-19.

Dana tersebut digunakan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), exit strategy, atau pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan normal baru dan reset transformasi ekonomi untuk mendorong percepatan ekonomi. Kebijakan ini, terutama sejak new normal turut berpengaruh yang terlihat melalui indikator dini beberapa sektor ekonomi yang mulai merangkak naik.

Meski demikian, bukan berarti pemerintah dan masyarakat Indonesia bisa tenang karena masih banyak ancaman dari pandemi mulai dari resesi hingga ancaman gelombang kedua Corona yang bisa muncul kapan saja. Oleh karena itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan detikcom menggelar Webinar Class Session bertajuk 'Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Gelombang Kedua COVID-19'.

Tujuan dari diadakannya webinar ini adalah untuk menjangkau sebanyak mungkin masyarakat Indonesia melalui platform digital secara virtual untuk memberikan pandangan kepada masyarakat bagaimana strategi dan kebijakan pemerintah untuk membangkitkan perekonomian dan upaya menghindari gelombang kedua virus Corona.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan menjadi pembicara utama. Selain itu, Rektor Universitas Paramadina sekaligus Guru Besar FEB UI Prof. Firmanzah, Ph.D juga akan turut ambil bagian dalam webinar ini. Dibantu oleh Aline Wiratmaja, Anda akan mendapat penjelasan langkah strategis pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.

ADVERTISEMENT

Punya pertanyaan seputar topik di atas? Anda bisa mengajukan pertanyaan melalui kolom komentar dibawah ini mulai hari ini (4/6/2020) hanya di detikcom. Nantinya akan ada hadiah menarik untuk pertanyaan terpilih yang bisa Anda tuliskan pada kolom komentar pada tanggal 4-6 Juli 2020.

Jangan lupa ikuti Webinar Class Session-nya bertajuk 'Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Gelombang Kedua COVID-19' yang disiarkan langsung di detikcom pada Rabu, 8 Juli 2020 pukul 16.00 WIB, ya!




(mul/ega)

Hide Ads