Awalnya Faridah hanya memproduksi sedikit, lama-lama semakin banyak seiring munculnya sambutan dari para ibu menyusui.
Awalnya juga dia hanya dibantu suaminya, kemudian saat pemesanan semakin banyak dia mulai merekrut keluarga dan kerabat dekat, serta ibu rumah tangga lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisnis Mamigaya semakin besar seiring dengan kesadaran ibu-ibu tentang pentingnya memberikan ASI kepada anaknya. Apalagi produknya dibuat dengan fokus pada kenyamanan dan fungsional. Model baju yang dibuatnya juga terbilang kekinian, sehingga mampu menarik perhatian ibu-ibu muda.
Dalam memasarkan produknya, Faridah juga menggunakan saluran yang sedang nge-trend seperti media sosial, website, endorse, pameran, market place, e-commerce hingga membuat peluang reseller.
"Semakin banyak ibu yang membeli produk kita kita makin senang bukan semata karena semakin banyak keuntungan yang diperoleh tetapi lebih dari itu itu menunjukan bahwa kesadaran untuk para ibu memberikan ASI di Indonesia semakin banyak. Dan itu menjadi kebahagiaan tersendiri untuk saya pribadi," tambah Faridah.
Kini, Mamigaya mampu memproduksi sekitar 1.000-4.000 baju menyusui dalam sebulan. Faridah juga mampu mengantongi omzet sekitar Rp 200-300 juta per bulannya.
Buka Peluang Reseller
Untuk mengembangkan bisnisnya Faridah memilih untuk membuka peluang kemitraan reseller. Sistem kerjasama yang dia terapkan adalah beli putus. Mitra akan mendapatkan diskon reseller sekitar 15-30% tergantung pembelian.
Saat ini Mamigaya sudah memiliki 50-60 reseller. Mitranya itu tersebar bukan hanya di Indonesia, ada juga mitranya yang berasal dari negara tetangga.
"Saya tidak tahu penjualan mitra, tapi pembelian mitra tertinggi dengan pembelanjaan satu bulan Rp 20-30 juta perbulannya yang sudah termasuk diskon," tuturnya.
(das/fdl)