Perajin Kentungan Akar Bambu Kebanjiran Order di Tengah Corona

Perajin Kentungan Akar Bambu Kebanjiran Order di Tengah Corona

Achmad Syauqi - detikFinance
Jumat, 24 Apr 2020 14:32 WIB
Pedagang kentungan akar bambu di Klaten
Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten -

Tak hanya perajin kentungan berbahan batang bambu yang laris, tapi perajin kentungan berbahan limbah akar bambu juga kebanjiran order. Perajin di Klaten bahkan menerima pesanan sampai 1.000 biji.

" Kemarin ada pesanan sampai 1.000 biji. Ini baru proses dibuatkan," ungkap Septian Aldi, pemilik usaha kerajina akar bambu di tepi Jalan Yogya-Solo Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Klaten pada detikcom, Jumat (24/4/2020) pagi.

Septian mengatakan sudah dua pekan ini pesanan dan pembelian kentungan meningkat setelah marak Corona dan jaga malam. Pembeli eceran bisanya hanya 1-5 biji sehari kini naik berlipat.


Kebanyakan pembelinya dari Solo, Yogyakarta dan Klaten. Menurut Septian banyaknya permintaan membuat harga juga naik. Harga saat ini bisa sampai Rp 50.000 per biji.

" Ya harga naik sampai Rp 50.000 per biji. Dulu sekitar Rp 35.000 per biji karena sekarang bahan agak sulit," sambung Septian.

Bahan yang dipakai, terang Septian adalah limbah pohon bambu dari bagian akar atau dangkel. Bahan didatangkan dari luar kota. Bahan baku didatangkan dari Purwokerto atau Banjarnegara, dan Ada juga dari Bojonegoro.

Berapa kentungan yang bisa diproduksi dalam sehari? Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerajinan kentungan itu, papar Septian, dulu sebenarnya hanya sampingan. Sebab sebenarnya setiap hari membuat kerajinan miniatur bebek.

" Dulu buat bebek tapi sekarang lebih banyak kentungan. Tapi bebek juga masih tetap jalan," kata Septian.

Untuk pembuatan kentungan, terang Septian, dalam sehari bisa membuat 300-500 biji satu kelompok. Satu kelompok ada 8 orang.

" Bisa sampai 500 biji sehari oleh 8 orang. Karena sudah pakai mesin jadi lebih cepat," pungkas Septian.


Danang Heri Subiantoro, warga Dusun Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung mengatakan dirinya memberdayakan warga sekitar untuk membuat kentongan berbahan batang bambu dan bukan akarnya. Di wilayahnya bahan cukup banyak.

" Kita berdayakan warga sekitar. Pesanan paling banyak ke Solo sejak dua Minggu lalu," ungkap Danang pada detikcom.


Hide Ads