Perajin Papua 'Sulap' Batok Kelapa Jadi Produk Bernilai Jutaan

Perajin Papua 'Sulap' Batok Kelapa Jadi Produk Bernilai Jutaan

Muslimin Abbas - detikFinance
Sabtu, 19 Sep 2020 22:30 WIB
Produk Kerajinan batok kelapa yang ditampilkan perajin asal Papua
Foto: Muslimin Abbas/detikcom: Perajinan produk batok kelapa dari Papua

Mama Yane menceritakan, kerajinan dari tempurung kelapa tidak membutuhkan modal yang besar. Apalagi pembuatan kerajinan ini relatif mudah dan ramah lingkungan. Selama ini, limbah tempurung kelapa didapatkan dari penjual kelapa di Koya, salah satu daerah yang terkenal dengan sentra pertanian dan perkebunan di Kota Jayapura.

Tempurung kelapa yang diambil dibeli dengan harga Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per buah agar menjaga kualitas bahan tempurung kelapa. Dari bahan baku limbah tempurung kelapa tersebut, dihasilkan beberapa produk misalnya alat makan dan minum dari tempurung kelapa, yang dijual dengan harga mulai Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu per set.

Sementara itu, Mama Yane juga memproduksi lampu hias dari tempurung kelapa seharga Rp 1 juta hingga Rp 2 juta tergantung besar dan kecilnya lampu hias yang dibuatnya. "Lampu-lampu hias ini per satu lampu dibuat 2 hari," jelas Mama Yane.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan semangat, Mama Yane terus mengajarkan pemanfaatan limbah sampah dan menghasilkan keuntungan bagi keberlangsungan hidup sehari-hari bagi masyarakat sekitarnya.

Hasil kerja keras Mama Yane akhirnya berbuah manis. Kelompok Kobek Milenial Papua telah mengantongi pemesanan cinderamata untuk kebutuhan PON XX yang rencananya diselenggarakan tahun 2021 di Papua. "Pelan-pelan pesanan ini akan kami kerjakan, agar para tamu bisa membawa cinderamata hasil karya anak asli Papua," kata Mama Yane sambil tersenyum.

ADVERTISEMENT

Langsung klik halaman selanjutnya



Simak Video "Menyelami Cerita dan Kuliner Khas Kelapa Gading"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads