Nekat dan pantang menyerah menjadi prinsip utama pasangan suami istri Rizky Abdillah dan Irda Hayati dibalik terwujudnya mimpi mereka punya bisnis Kopi Ibu Negara. Saat menjamurnya bisnis minuman kopi sejenis, kedua pasangan itu tetap berani bersaing meski di tengah pandemi.
Ya, keduanya baru membangun bisnis sekitar awal-awal Juli 2020. Saat itu, aktivitas masyarakat masih dibatasi, banyak bisnis sejenis yang redup, namun, menurut keduanya hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memulai bisnis.
"Saya dan istri ada impian pengin bikin ngambil lisensi franchise coffee shop atau membuat satu coffee shop atau kafe, akhirnya saya ikut workshop, saya terima ilmunya, pada saat itu, yang terbentuk di pikiran saya kenapa tidak memulai saja, selang berapa hari kita kepikiran buat coba jualan online kopi botolan, tercetuslah nama Kopi Ibu Negara," ujar Rizky kepada detikcom, Selasa (16/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbekal ilmu dari workshop online yang mereka ikuti, mereka langsung memulai usahanya. Menurut Rizky, modal yang dikeluarkannya saat awal memulai usaha itu sangat minim sekali. Sebab, mereka menghasilkan produknya dari benda-benda dan bahan-bahan yang sudah tersedia di rumahnya.
"Minim sekali bisa dibilang Rp 0 ya, karena kita nggak punya mesin kopinya, kita pakai apa aja yang kita punya seperti panci yang ada di dapur dan lain-lain, namun saat sudah mulai banyak pesanan baru deh ada modal yang dikeluarkan, tapi nggak lebih dari Rp 1 juta," ungkapnya.
![]() |
Namun, untuk omzet yang didapat tidak main-main. Omzet tertinggi yang pernah diterima Kopi Ibu Negara sampai bisa dipakai buat beli tiga sepeda.
"Waktu itu paling rame di bulan Agustus pesanannya sampai 1.000 botol ya, botol kecil dan besar itu, kira-kira berapa ya, tapi saat itu Alhamdulillah bisa kebeli 3 sepeda ya, nggak yang mahal-mahal banget lah, tapi sudah Alhamdulillah banget," tuturnya.
Sedangkan, untuk rata-rata omzet Kopi Ibu Negara selama ini bisa mencapai Rp 10 juta/bulan. Rizky kemudian sedikit berbagi kiat suksesnya mengembang bisnis minuman kopi literan tersebut sampai beromzet puluhan juta rupiah.
Saat awal memulai usaha, Rizky dan istri rajin mempromosikan usahanya itu ke saudara, kerabat, teman kerja, tetangga, dan para pedagang kaki lima yang mereka jumpai.
Tak sekadar memperkenalkan usaha begitu saja, mereka juga memberi contoh kopi yang dibuat kepada siapa saja yang mereka dekati tadi.
"Kami yakin setiap 10 orang yang kami beri sampel itu, minimal 2 atau 3 orang pasti ada aja yang nyantol buat langganan," ucapnya.
Lihat juga video 'Pedagang Kopi Ini Cuma Mau Dibayar Pakai Gabah':
Berlanjut ke halaman berikutnya.