Hampir Gulung Tikar, Penjual Pulsa & HP Selamat Berkat Jadi Agen Bank

Hampir Gulung Tikar, Penjual Pulsa & HP Selamat Berkat Jadi Agen Bank

Angga Laraspati - detikFinance
Jumat, 19 Mar 2021 20:10 WIB
Solikhin
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Solikhin (36) pernah memiliki pengalaman pahit ketika usaha penjualan pulsa dan HP miliknya hampir gulung tikar. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2010 ketika ada seseorang yang menipu dirinya.

Yuli, sapaan akrabnya, merupakan seorang penjual pulsa dan HP yang ada di Desa Bonangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Ia bercerita kala itu bisnisnya hampir saja kolaps karena dirinya ditipu oleh seseorang.

"Pernah jatuh ketipu, kemalingan juga pernah mulai bangkit lagi itu konter tetap masih tapi cari sampingan lain buka percetakan undangan, makelar motor, jadi agen asuransi yang jelas modal gimana caranya bisa untuk menutup kerugian," ungkap Yuli kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun juga dibantu oleh teman-temannya yang selalu memotivasi dan hingga saat ini masih selalu bersamanya. Menurutnya apa yang terjadi di masa lalu merupakan sebuah pelajaran untuk terus maju dan juga membuat menjadi lebih dewasa.

Yuli mengatakan usaha yang ia geluti bisa kembali bernafas lagi usai ia memilih untuk menjadi agen bank yaitu BRILink. Keputusan untuk menjadi agen BRILink dipilih sejak tahun 2013. Yuli kini tergabung di dalam 1.600 agen BRILink yang berada di Kota Wali.

ADVERTISEMENT

"Jualan HP dan pulsa kerugiannya itu drastis, Alhamdulillah dikenalkan BRILink jadi bisa bangkit lagi bisa nutup kerugian sebelumnya, walaupun belum semuanya tertutupi tapi setidaknya saya sudah bisa bernafas lega," katanya.

"Kios ini sejak tahun 2013, pakai pinjaman dari BRI. Kemudian setelah itu akhirnya saya membuka BRILink untuk menambahkan pendapatan. Alhamdulillah, berkat BRILink ini omzet kotor saya bisa naik 2 kali lipat," tambahnya.

Jatuh cintanya Yuli kepada BRI juga dibuktikan dengan beberapa kendaraannya yang dimodifikasi dengan membawa embel-embel BRI. Seperti Suzuki Ertiga miliknya, di bagian kaca belakang ia memasang sebuah stiker yang bertuliskan 'BRILink'. Kemudian beberapa motornya juga dicat berwarna biru.

"Saya punya motor Honda Shogun yang saya cat biru semua karena biar khas BRI, saya beli motor itu uangnya juga dari BRI. Terus saya waktu itu juga memberikan jaminan BPKB motor tahun 2008 agar membeli tanah. Kemudian dapat pinjaman Rp 50 juta, ga sebanding memang dengan harga motornya sih tapi ya kepercayaannya itu. Dari situlah sering saya unggulkan BRI itu begitu banyak membantu," tutur Yuli.

Transaksi yang dilakukan Yuli juga tak tanggung-tanggung. Yuli mampu untuk melakukan 4.000 transaksi dalam satu bulan. Transaksi yang dilakukan pun bermacam-macam mulai dari tarik tunai, transfer, hingga pembayaran pernikahan.

"BRILink total transaksi ada hampir 4.000 per bulan, kemudian fee dari BRI sendiri hampir Rp 2-3 jutaan. Kalau modal atau saldo per harinya untuk perputaran bisa sampai Rp 80 juta dalam sehari sih," imbuhnya.

Di sisi lain, Pemimpin Cabang BRI Demak Muhammad Nizar mengatakan strategi BRI sebenarnya sangat simple yaitu mengajak beberapa orang menjadi bagian dari BRI. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan agen BRILink yang menjadi perpanjangan tangan dari BRI.

"Jadi nasabah tidak perlu jauh-jauh ke bank, cukup ke Agen BRILink untuk transaksi perbankan pada umumnya. Sehingga kami mengajak mereka untuk menjadi agen kita dan melayani nasabah BRI tersebut cukup dari warungnya atau tokonya sehingga tercipta financial inclusion di masyarakat," pungkasnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.

(ncm/hns)

Hide Ads