Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta!

Saatnya Jadi Bos

Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta!

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 23 Okt 2021 07:00 WIB
Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta!
Foto: Dok. Pribadi

Seiring telah terbentuknya perusahaan, ternyata Dien mengatakan mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak seperti Bank Indonesia (BI), Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Oleh Bank Indonesia kita di-support dalam bentuk peralatan mesin dan memang pada saat itu ini adalah proyek hilirisasi dari proyek nasional. Projek nasional dari Pak Jokowi, namanya sinergi ekonomi untuk rakyat. Kita di-support penuh," jelasnya.

Kemudian, berjalan mulai produksi pada 2019 hingga akhirnya mendapatkan pelanggan untuk ekspor ke Jeddah, Arab Saudi. Kala itu masih paste bawang merah, seperti bumbu masak siap masak untuk para Ibu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi, ke Jeddah berhenti karena terhambat pandemi, kita disetop, memang kontrak kami 90 ton di batalkan untuk bulan April, lockdown nggak bisa komunikasi," katanya.

Pada awal produksi, Dien mengungkap tiga bulan pertama omzetnya mencapai Rp 53 juta. Dia mengaku saat itu masih meraba-raba pasar. Hingga akhirnya kini omzetnya bisa mencapai Rp 600 juta.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya diolah menjadi bumbu siap masak, bawang merah Ulegan Bawang ini juga diolah menjadi camilan. Namanya, bawang krispi.

"Ada berbagai rasa, ada yang original, balado, dan sapi panggang," tambahnya.

Produk yang satu inilah, Dien berkesempatan untuk mengekspor ke Singapura. Katanya, kesepakatannya hingga 1.000 pc per bulannya. Hingga saat ini kapasitas olahan bawang di Ulegan Bawang ini bisa mencapai 1,5 ton tiap harinya.

Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta!Pria Ini Bikin Bawang Merah Brebes Tembus Arab Saudi, Omzetnya Ratusan Juta! Foto: Dok. Pribadi

Saat ini, PT Sinergi Brebes sudah memiliki 9 karyawan. Untuk kelompok petani sudah terkumpul 52 orang yang aktif menjual hasil taninya ke perusahaan. Namun, hanya 32 orang yang memiliki saham di perusahaan.

"Jadi mereka yang membantu kami, kalau petani nggak ada bawang kita ambilnya dari mereka. Selain itu kami juga bekerja sama dengan petani kelompok dan Asosiasi Bawang Merah Indonesia, jadi kita selalu mencoba harga yang terbaik untuk perusahaan. Kami selalu membandingkan yang harganya kompetitif," jelasnya.

Hingga saat ini dengan kemajuan perusahaan, Dien mengaku uang hasil keuntungan perusahaan akan digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan perusahan.

"Mulai dari menambah Mesin produksi dari bawang krispi, kita perbaiki untuk kantor. Kemasan juga kita buat, semuanya kita siapkan jadi untuk jangka waktu ke depan," tutupnya.


(ara/ara)

Hide Ads