Apa yang pertama kali terlintas di pikiran Anda jika mendengar kata 'bakul'? Apakah sebuah sebuah wadah beras atau sayur-mayur yang terbuat dari serat-serat tanaman yang dianyam?
Jika itu yang terlintas di pikiran Anda, barangkali Anda harus mengubahnya ketika mendengar bakul versi Eko Yulianto yang dinamakan Bakul Kreasi. Bakul Kreasi milik Eko ini dibuat menjadi tas, dompet, cendera mata, dompet, dan card holder.
Bakul Kreasi sudah sampai ke berbagai negara, dari negara tetangga, Brunei Darussalam, bahkan ke negara-negara Eropa, sebut saja Spanyol dan Rusia melalui pameran dagang atau expo.
Ketika mendirikan Bakul Kreasi, itu didasari dengan keahliannya yang memang menyukai karya buatan tangan. Dari situ ia menamai usahanya yang dijalankan dengan nama Bakul Kreasi. Kata "bakul" yang berarti wadah dalam bahasa Indonesia dan pedagang dalam bahasa Jawa. Sedangkan kata "kreasi" berarti hasil cipta atau karya.
Bakul Kreasi didirikan pada 2012, mengangkat budaya Indonesia melalui karya-karya Eko. Kain dari nusantara seperti batik dan lurik dipadukan dengan kulit asli, dibuat dengan cara dijahit tangan sehingga menghasilkan berbagai produk seperti tas. Warna yang ditawarkan produk Bakul Kreasi juga sangat bervariasi sehingga bisa menyesuaikan dengan selera konsumen.
Karena produknya terbuat dari jahitan tangan langsung atau handmade, Eko yakin produknya lebih kuat dibanding yang menggunakan mesin jahit.
"Jahit tangan itu menggunakan benang yang besar, bukan yang kecil. Sementara kalau mesin jahit menggunakan benang kecil karena jarumnya juga kecil. Kita pakai jahit tangan, jadi bisa pakai benang besar.Insyaallah lebih kuat karena kita pakai benang 0,8 mm sampai 1 mm," ujar Eko saat dihubungi detikcom, Senin (31/01/2022).
Mendirikan Bakul Kreasi bukan tanpa perjuangan. Sebelum menjual berbagai produk seperti sekarang, awalnya produk Bakul Kreasi berjualan kaos lukis dan cendera mata dengan modal awal Rp 1 juta.
Lanjut halaman berikutnya.
(fdl/fdl)