Bagi sebagian orang, daun jati kering mungkin hanya dianggap sebagai sampah. Namun, siapa sangka? daun jati kering itu ternyata juga bisa menjadi media seni yang bisa menghasilkan cuan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Adek Dimas Aji Saka atau akrab dipanggil Aji. Ia menjadikan daun jati sebagai bisnis seni melalui Gold Leaf Creation (GLC), yang kini menjadi sumber penghasilanya. Pria kelahiran Blitar, Jawa Timur itu, menyulap daun jati menjadi media seni untuk melukis wajah seseorang yang bernilai hingga jutaan rupiah.
Melalui tangan kreatifnya itu, daun jati kering bisa menjadi karya seni yang bernilai hingga jutaan rupiah. Aji memulai merintis usaha seni ini, pada saat dirinya masih duduk dibangku kuliah sekitar tahun 2015.
Awalnya, Aji diminta temannya untuk membuatkan sesuatu, untuk hadiah ulang tahun teman dari temannya itu. Temanya sengaja meminta Aji untuk membuat kado yang unik, tidak hanya sekedar lukisan wajah saja.
Akhirnya, ia pun melihat beberapa daun jati kering yang ada di sekitarnya. Dari, situ lah awal ide Aji membuat ukir wajah di media daun jati. Pada waktu itu, belum ada nama merek GLC. Pembuatan karyanya itu untuk sekedar mencari tambahan uang saku (daun ukir wajah), hingga akhirnya dikembangkan.
"Lambat laun karena jadi banyak yang berminat, jadi mulai diseriusi juga kreasi pembuatan daun ukir," kata Aji, ditulis detikcom, Jumat (1/4/2022).
Ia juga menjelaskan, bahwa dirinya memang sudah menyukai dunia seni sejak kecil, dan ingin fokus untuk mendalami seni.
"Jadi selepas SMA, saya memang ingin lanjut ke pendidikan seni. Kebetulan, kuliah saya di Fakultas Seni Rupa Murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI) 2010-2015. Setelah lulus di tahun 2015, saya sempat menjadi karyawan di suatu perusahaan, bidang seni juga. Tapi, setelah itu saya memutuskan untuk fokus ke usaha seni saya sendiri, untuk mendapatkan pendapatan," ujar Aji.
![]() |
Aji juga lahir dari keluarga seni. Di rumahnya terdapat galeri seni, hal itu disinyalir juga karena Ayah Aji suka berjualan-jualan merchandise seni kerana rumahnya berada di daerah wisata.
Keunikan dari kreasi GLC, terutama pada karya daun ukir wajah ini adalah menyuguhkan potensi dari benda yang bisa jadi tidak terlalu dianggap penting, menjadi benda seni yang bernilai tinggi. Sebenarnya, hingga saat ini produk GLC tidak hanya daun ukir wajah, tetapi juga tersedia untuk lukisan di jaket, baju, kaos dan lain-lain.
Modal awal usaha karya daun ukir wajah ini adalah dari dana pribadi Aji. Nilai material sendiri cukup terjangkau, mulai dari pisau potong, cat, lem dan frame/bingkai, sementara untuk daunnya bisa diambil saja dari lingkungan sekitar, gratis.
"Daun dapet dari sekitaran rumah sih. Di pinggir-pinggir jalan gitu cukup banyak ditanami pohon jati, cukup mudah dapetnya. Terus, nggak jauh dari rumah juga ada hutan produksi (jati), kadang cari juga di sana," jelas Aji.
Berapa harga lukisan di daun jati? Cek halaman berikutnya.