Bekerja di perusahaan yang menduduki posisi strategis seperti Direktur Utama (Dirut) mungkin jadi cita-cita banyak orang untuk berkarier. Hal itu pernah dilakoni Danny Waskita (41), sebelum akhirnya memutuskan untuk jadi seorang wirausaha.
Bapak dua anak asal Malang, Jawa Timur itu awalnya resign karena ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak di rumah. Dia tak ingin anaknya merasakan sepertinya yang waktu kecil tak pernah bersama kedua orang tuanya karena bercerai.
"Dari situ saya memberanikan diri untuk resign, jadi Direktur Utama di bidang e-commerce sistem travel agent 2011-2013. Dua tahunan itu aku belajar gimana diriin perusahaan, manajemen perusahaan, gimana membangun ekosistem di perusahaan," kata Danny kepada detikcom, ditulis Senin (2/5/2022).
Dari pekerjaan itu lah dia bisa mengumpulkan modal untuk membuka usaha. Berbagai usaha pernah dijalani dengan jatuh bangun seperti counter handphone (HP), e-commerce, kafe, aplikasi jasa, hingga terakhir produk minuman, semua berakhir dengan alami kerugian dan gulung tikar.
Semua itu dijalani Danny dengan pantang menyerah dan tetap bertekad menjadi wirausaha, hingga akhirnya September 2020 memulai bisnis pia tape yang diberi nama 'MisterPia'.
![]() |
Danny bisa dibilang cukup berani membuka usaha pia tape karena dilakukan saat pandemi COVID-19. Dia pede produknya cukup unik karena biasanya pia lebih sering ditemui berisi kacang hijau. Tape sendiri dipilih karena merupakan khas Jawa Timur.
"Akhirnya aku coba cari petani singkong dan alhamdulillah dapat. Tape kan ada dua jenis yaitu warna putih dan kuning, kita pilih warna kuning karena ini yang paling bagus selain rasanya yang manis tapi nggak terlalu legit banget, tapi dia bisa nge-blend akhirnya kita bikin tuh pia tape," ujarnya.
Butuh waktu 3-4 bulan hingga akhirnya jadi produk baru seperti pia tape yang dibantu oleh juru masak khususnya. Tak disangka ternyata antusiasme masyarakat sangat besar hingga jadi salah satu oleh-oleh favorit di Malang. Dari awalnya 1 outlet di sebuah perumahan, kini ada 5 outlet MisterPia.
Rata-rata dapurnya kini bisa produksi 1.000 pcs per hari dengan omzet Rp 480-an juta per bulan. Hal itu bisa didapatkan karena penjualannya yang aktif lewat media sosial, 27 reseller, mitra toko, sales point, hingga menerima pesanan acara pernikahan.
"Alhamdulillah mungkin omzetnya yang tadinya Rp 70 juta sekarang bisa Rp 480-an juta per bulan. Kalau penjualannya sudah sampai Hong Kong, kebetulan ada salah satu customer orang Hongkong. Pertamanya cuma beli 2 box, jadi setiap Kamis kita mesti kirim ke Hong Kong sekarang ini, sampai di sana hari Sabtu. Awal-awal kirim cuma 2, akhirnya naik jadi 100, 200, 250, 300," jelasnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.