From Zero to Hero, Kolaborasi Jadi Kunci UMKM Bertahan Saat Pandemi

From Zero to Hero, Kolaborasi Jadi Kunci UMKM Bertahan Saat Pandemi

Hanifa Widyas Sukma Ningrum - detikFinance
Selasa, 09 Agu 2022 09:00 WIB
Nila Agustina
Foto: HM Sampoerna

Namun, SETC mengajak UMKM binaannya untuk bergerak dan menemukan terobosan usaha lain untuk bertahan. Nila dan keluarganya pun mencoba merintis usaha lele. Tak disangka, usaha tersebut bertahan. Hingga kini, ia memiliki 9 kolam dan telah membangun jaringan pelanggan sendiri.

Sementara itu, usaha ecoprint tetap berjalan. Kali ini, Nila memilih berkolaborasi dengan beberapa temannya dan menurunkan egonya untuk membangun usaha ini sendiri.

"Saya menurunkan ego, kalau saya sendirian, kayak gini terus. Kolaborasi mulai akhir 2020 dan masih berjalan sampai sekarang," pungkas Nila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudhi dan Strategi Pemasaran 'Dua Kelapa', Gandeng Sesama UMKM

Yudhi IrawanYudhi Irawan (Foto: HM Sampoerna)

Yudhi Irawan telah memulai usaha produksi gula merah sejak tahun 2000 di Banyuwangi, Jawa Timur. Pada 2017, ia mulai melakukan diversifikasi dengan memproduksi gula semut setelah mengikuti pelatihan yang diadakan dinas perindustrian dan perdagangan setempat. Awalnya, Yudhi tak tahu apa dan seperti apa itu gula semut.

Gula semut atau yang kerap disebut dengan gula kristal adalah gula merah berbentuk bubuk yang dibuat dari nira pohon kelapa atau aren (enau). Asal-usul penyebutannya, ialah karena bentuknya mirip dengan rumah semut. Gula ini semakin diminati dan berpotensi untuk menjangkau pasar yang lebih luas bahkan hingga diekspor.

ADVERTISEMENT

"Setelah ikut pelatihan, kok menarik. Selesai 1 minggu pelatihan, dapat undangan dari dinas untuk menghadiri acara yang dipelopori Sampoerna, mencari UMKM potensial yang bisa dibina," papar Yudhi.

Selanjutnya, pada awal 2017, ia mulai memproduksi gula semut dan diundang oleh Sampoerna karena usahanya terpilih masuk ke dalam 12 UMKM potensial yang akan dibina dalam SETC. Sejak itu, ia ikut berbagai pelatihan.

Pelatihan-pelatihan itu, di antaranya pelatihan pameran produk ekspor, bagaimana mengemas makanan untuk tujuan ekspor, cara membuat katalog, dan lain-lain. Dengan perjalanan yang telah dilaluinya, Yudhi juga kerap diundang untuk berbagi pengalaman.

"Sudah dua kali diundang jadi narasumber soal kiat bisnis di era pandemi," ujarnya.

Roda usaha 'Dua Kelapa' tak terlalu terdampak pada masa pandemi. Yudhi membangun jaringan pemasarannya melalui pusat penjualan oleh-oleh, kafe-kafe, dan restoran. Selain itu, Yudhi bekerja sama dengan UMKM-UMKM binaan SETC. Cara ini dinilai sebagai salah satu upaya untuk sama-sama tetap bertahan.

"Yang harus dijaga adalah tetap semangat walau dalam keadaan dan situasi sulit. Jangan putus asa," tutup Yudhi.

Cerita menarik lainnya dari perjalanan usaha from zero to hero seperti yang dilalui Nila dan Yudhi bisa Anda ikuti dalam 'UMKM Untuk Indonesi' pada Kamis (11/8/2022) pukul 09.00-12.00. Mereka akan berbagi bagaimana strategi yang dijalankan pada masa-masa sulit, bertahan, hingga sukses seperti saat ini. Jangan ketinggalan, daftarkan dirimu pada tautan ini!

LINK: https://bit.ly/UMKMUNTUKINDONESIA02



Simak Video "Jokowi: Pemerintah Kalau Nggak Urus UMKM, Keliru & Salah Besar!"
[Gambas:Video 20detik]

(ncm/ega)

Hide Ads