Cara Menghitung Besarnya Harga Pokok Penjualan Beserta Rumusnya Lengkap

Cara Menghitung Besarnya Harga Pokok Penjualan Beserta Rumusnya Lengkap

Aditya Mardiastuti - detikFinance
Kamis, 15 Sep 2022 06:45 WIB
Ilustrasi harga pokok penjualan.
Foto: Viki Mohamad/Unsplash
Jakarta -

Harga pokok penjualan (HPP) merupakan salah satu komponen penting yang harus diketahui seorang pebisnis. Harga pokok penjualan ini akan mempengaruhi perolehan laba dari penjualan produk.

Kesalahan penghitungan harga pokok penjualan bisa mengakibatkan terlalu tinggi atau rendahnya harga jual produk. Oleh karenanya perlu penghitungan rinci agar bisnismu tetap cuan dan laris.

Menghitung harga pokok penjualan sebenarnya tidak susah. Kamu hanya perlu mengetahui harga pokok produksi, dan variabelnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak penjelasan selengkapnya tentang menghitung harga pokok penjualan di bawah ini ya!

Pengertian HPP (Harga Pokok Penjualan)

Mulyadi (2008) yang dikutip Gunawan dkk dalam jurnal Teknovasi Politeknik LP3I Medan menyebut harga pokok penjualan merupakan pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Sedangkan menurut Sadono Sukirno (2007) masih dalam jurnal yang sama, menyebut harga pokok produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, mengutip Investopedia, harga pokok penjualan mengacu pada biaya langsung untuk memproduksi barang yang dijual oleh perusahaan. Penghitungan ini meliputi biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk membuat barang tersebut, sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya distribusi dan biaya tenaga penjualan tidak termasuk di dalam komponennya.

Komponen dalam Harga Pokok Penjualan (HPP)

Menurut Samryn yang dikutip dalam repository Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEI) Al-Anwar, komponen harga pokok penjualan terdiri dari persediaan awal barang, pembelian bersih, dan persediaan akhir barang. Berikut penjelasannya:

  1. Persediaan awal barang jadi yang tersedia pada awal tahun. Datanya diperoleh dari neraca akhir tahun sebelumnya.
  2. Pembelian bersih adalah pembelian barang dagangan yang akan dijual pada pelanggan, pembelian bersih merupakan salah satu komponen dalam harga pokok penjualan.
  3. Persediaan akhir barang jadi yang tersisa pada akhir periode. Datanya diperoleh dari hasil perhitungan fisik barang yang ada di gudang pada akhir tahun berjalan. Bagi perusahaan yang menggunakan metode perpetual dalam sistem akuntansi persediaannya, data seperti ini dapat diperoleh dari saldo akhir kartu persediaan.

Cara Menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan

Ada beberapa cara untuk menghitung HPP, dimulai dari metode LIFO, FIFO, Average, Laba Kotor, Eceran atau LOCOM. Berikut penjelasannya:

1. LIFO

Mengutip situs Kemenkeu, LIFO merupakan singkatan dari Last In First Out. Artinya persediaan yang terakhir masuk adalah barang yang pertama kali dicatat sebagai barang yang dijual.

Dengan metode ini harga pokok barang terjual dihitung berdasarkan harga satuan barang yang dibeli terakhir.

2. FIFO

Mengutip situs Kemenkeu, FIFO merupakan singkatan dari First In First Out (FIFO). Barang yang dibeli di awal maka akan dijual lebih awal pula.

Bila terjadi transaksi penjualan maka harga pokok yang terjual dinilai berdasarkan barang yang dibeli lebih awal.

3. Average

Mengutip Universitas Stekom, metode Average ini adalah metode perhitungan HP di mana semua persediaan barang yang keluar untuk dijual dan produksi dibebani dengan harga pokok rata-rata. Cara menghitung harga pokok rata-rata adalah membagi jumlah harga perolehan dengan jumlah barangnya.

4. Laba Kotor

Mengutip Arif Bijaksana dalam jurnal yang diunggah di Academia Edu, metode laba kotor atau gross profit digunakan perusahaan untuk menaksir harga pokok persediaan barang dagangan pada akhir suatu periode. Berikut tahapannya:

  • Menentukan persentase laba kotor dari penjualan bersih pada periode sebelum diadakannya penaksiran nilai persediaan barang dagangan.
  • Menghitung nilai harga pokok penjualan barang dagangan untuk periode diadakannya penaksiran nilai persediaan dengan cara mengurangkan persentase 100% dengan persentase laba kotor periode sebelum diadakannya penaksiran nilai persediaan. Kemudian hasil pengurangannya dikalikan dengan penjualan bersih aktual yang terjadi pada periode diadakannya penaksiran nilai persedian barang dagangan.

5. Persediaan Eceran

Mengutip Arif Bijaksana dalam jurnal yang diunggah di Academia Edu, perhitungan HPP dengan metode persediaan eceran berdasarkan hubungan harga pokok penjualan barang dagangan yang tersedia untuk dijual dengan harga eceran.

Oleh karena setiap terjadinya penjualan barang dagangan baik secara tunai, kredit, maupun secara eceran mengandung dua komponen utama dari nilai penjualan tersebut yaitu HPP dan laba kotor.

Metode ini biasanya digunakan perusahaan ritel seperti supermarket dan sejenisnya untuk menghitung nilai harga pokok persediaan barang dagangannya pada suatu akhir periode akuntansi atau pada saat manajemen membutuhkan informasi tersebut.

Penggunaan metode persediaan eceran untuk menaksir HPP dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Menentukan persentase harga pokok barang dagangan yang tersedia untuk dijual terhadap harga jual eceran pada periode berjalan, dengan rumus: (Nilai harga pokok barang dagangan yang tersedia untuk dijual / nilai harga jual eceran) x 100%.
  2. Menghitung nilai persediaan barang dagangan akhir periode berjalan.
  3. Mengalihkan persentase harga pokok barang dagangan yang telah diperoleh (poin 1) dengan nilai persediaan barang dagangan akhir untuk memperoleh nilai harga pokok barang dagangan akhir tersebut.

Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP)

Mengutip situs Investopedia berikut rumus menghitung HPP:

Rumus menghitung harga pokok penjualan (HPP).Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom

Sementara itu, mengutip jurnal Gunawan dkk dalam jurnal Teknovasi Politeknik LP3I Medan, berikut contoh perhitungan HPP:

  • Biaya bahan baku Rp xxx
  • Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
  • Biaya overhead pabrik variabel Rp xxx
  • Biaya overhead pabrik tetap Rp xxx
  • Total biaya produksi Rp xxx (ditambahkan)

Berikut rumusnya:

Rumus menghitung harga pokok penjualan (HPP).Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom

Cara Menghitung Harga Jual Produk Barang atau Jasa

Mengutip Wulan Ayodya dalam buku Business Plan Usaha Kuliner Skala UMKM, cara menghitung harga jual diketahui setelah mengetahui perhitungan HPP. Caranya yaitu dengan survei pasar untuk mengetahui harga tertinggi, harga pasaran, dan harga terendah produk atau jasa dari usaha sejenis.

Kemudian tentukan antara harga pasaran atau kalau memungkinkan harga terendah di sekitar. Jika ingin menyamakan dengan harga tertinggi bisa saja, asalkan usaha kamu memiliki nilai tambah yang besar sehingga pembeli tak merasa rugi jika membeli produk atau jasamu.

Setelah tahu harga pasaran cobalah mengurangi dengan HPP dan apakah ada kelebihan? Jika keuntungan masih di atas 30% maka sudah bisa menentukan harga jualnya.

Contohnya: HPP ayam goreng Rp 7.500 dan harga pasaran ayam ukuran seperempat kg adalah Rp 17.000 dan harga terendah Rp 15.000, berapa harga jual yang sebaiknya ditetapkan?

Harga jual - HPP = 15.000 - 7.500 = 7.500 (100% dari HPP).

Harga Rp 7.500 merupakan keuntungan kotor ayam goreng per buah, jika sudah di atas 100% maka boleh saja ditetapkan langsung harga jualnya. Namun, jika keuntungan di bawah 30%, misalnya ternyata harga pasaran Rp 10.000 berarti keuntungan kotor per buah adalah Rp 2.500, ini merupakan nilai <30% dari harga jual.

Maka akan berisiko karena masih ada biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan, seperti biaya operasional dan lainnya.

Sementara itu mengutip Kurniawan dalam jurnal Cara Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEI) Al-Anwar, cara menghitung harga jual yaitu dengan menambahkan HPP dengan keuntungan yang diinginkan. Selain itu gunakan pertimbangan apakah pelanggan akan terbebani dengan harga jual tersebut dan pertimbangkan harga jual yang ditawarkan pesaing.

Harga jual = Harga pokok produksi + keuntungan yang diinginkan.

Mengapa dalam Sebuah Usaha Harus Menghitung Harga Pokok Penjualan?

Mengutip repository STEI, berikut pentingnya menghitung HPP:

  1. HPP adalah salah satu komponen dari laporan laba rugi yang menjadi perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan.
  2. HPP berguna untuk dasar menjadi dasar menetapkan harga di pasar, maupun untuk menetapkan pendapatan yang diperoleh dari penjualan.
  3. HPP digunakan untuk mengontrol pengeluaran yang berhubungan dengan proses produksi.
  4. Memberi dasar penaksiran biaya suatu barang hasil produksi dan menetapkan harga jual yang menguntungkan.

Nah itu tadi pengertian tentang harga pokok penjualan alias HPP dan cara menghitungnya. Semoga bermanfaat untuk pengembangan bisnismu ya detikers!

Lihat juga video 'Halo Pak Mendag! Ombudsman Ungkap HET Minyak Goreng Tak Tercapai':

[Gambas:Video 20detik]






(ams/fds)

Hide Ads