Digital Marketing Funnel: Pengertian, Tahapan, dan Strateginya

Aditya Mardiastuti - detikFinance
Senin, 26 Sep 2022 18:18 WIB
Foto: Diggity Marketing/Unsplash
Jakarta -

Kamu pasti tahu tentang SEO, SEM, dan juga iklan yang sering muncul di mesin pencarianmu. Beberapa contoh tersebut merupakan bentuk pemanfaatan digital marketing funnel.

Digital marketing funnel merupakan salah satu strategi pemasaran. Simak selengkapnya tentang digital marketing funnel di bawah ini ya!

Pengertian Digital Marketing Funnel

Mengutip Diggity Marketing, digital marketing funnel adalah salah satu jenis pemasaran yang digunakan untuk menghasilkan traffic, mengubah traffic tersebut untuk melakukan pembelian, dan memelihara customer untuk menjadi pelanggan loyal.

Jenis marketing ini melibatkan penerapan berbagai taktik pemasaran yang melibatkan interaksi pengguna di setiap tahap perjalanan pembelian mereka.

Sementara itu, mengutip Sampoerna University, digital marketing funnel dilakukan dengan cara menganalisa ketika konsumen ingin membeli sesuatu di e-commerce, tentunya konsumen akan bergerak mulai dari mencari tahu, memasukkan keranjang, hingga check out atau melakukan transaksi pembelian.

Manfaat Digital Marketing Funnel

Digital marketing funnel membantu pebisnis untuk memetakan bisnis sehingga bisa menggunakan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Berikut manfaat digital marketing funnel dikutip dari Diggity Marketing dan Codedesign:

1. Memahami Target Pasar Lebih Baik

Digital marketing funnel membantu untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang target pasar bisnismu. Dengan membangun digital marketing funnel ini, kamu bisa mendapatkan peluang untuk menggali apa yang memotivasi calon konsumen mau membeli produk, dan kemudian mengolah pesan merek menjadi apa yang mereka butuhkan dan inginkan.

2. Membuat Konten yang Dipersonalisasi yang Menarik untuk Audiensmu

Digital marketing funnel membantumu merancang konten khusus bagi target audiens atau target pasarmu. Dengan segmentasi pemasaran yang lebih baik, kamu bisa membuat konten iklan atau media sosial dengan pesan yang lebih menarik bagi calon pelanggan.

Selain itu digital marketing funnel membantu meningkatkan pengalaman pengguna dan meningkatkan peluang mereka menjadi pelanggan.

3. Meningkatkan Traffic

Digital marketing funnel membantu meningkatkan return on investment (ROI) dalam kampanye pemasaran.

Tahapan Marketing Funnel secara Digital

Mengutip My Own Business Institute berikut tahapan marketing funnel secara digital:

1. Awareness (Kesadaran)

Tahap digital marketing funnel dimulai dari kesadaran (awareness). Kunci untuk terhubung dengan pelanggan potensial yaitu membuat mereka menyadari tentang bisnismu, produk atau layanan yang kamu tawarkan, dan manfaat yang kamu tawarkan.

Awareness ini bisa ditingkatkan lewat aktivitas pemasaran digital seperti optimasi mesin pencari (SEO), pemasaran mesin pencari (SEM), media sosial, iklan berbayar di media sosial, dan pembuatan konten informatif.

2. Discovery

Tahap kedua dari digital marketing funnel yaitu membuat pelanggan potensial mempelajari lebih lanjut tentang produk atau jasa yang kamu tawarkan. Pada tahap ini pelanggan potensial diharapkan menjadi lebih tertarik dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.

Contoh discovery ini bisa dilakukan lewat tawaran email marketing berlangganan, interaksi di media sosial, dan pembuatan konten. Konten dalam tahap discovery ini berisi tentang problem pelanggan dan solusi yang produk atau jasamu tawarkan.

Kategori konten yang bisa dibuat yaitu yang meyakinkan bahwa produk atau jasamu dibutuhkan pelanggan, menginspirasi, mengedukasi, dan menghibur.

3. Consideration (Pertimbangan)

Setelah target pelanggan mengetahui bisnismu, maka tahapan selanjutnya adalah tahap pertimbangan (consideration). Pada tahap ini produk atau jasa yang kamu tawarkan harus terlihat lebih menonjol dari kompetitor sehingga memberikan pertimbangan serius bagi pelanggan potensial.

Empat aktivitas yang membantu mengubah pelanggan potensial menjadi pelanggan yang melakukan pembayaran yaitu: email marketing, SEO, penargetan ulang iklan, pembuatan konten khusus untuk tahap pertimbangan (bisa menambahkan testimoni pengguna atau studi kasus atau ringkasan yang menjelaskan perjalanan pembelian pelanggan tertentu).

Email marketing di tahap consideration ini berupa welcome email yang terjadwal setelah mereka menyatakan berlangganan, dan berisi tentang informasi produk atau jasa yang kamu tawarkan.

4. Conversion (Konversi)

Setelah tahapan di atas selesai, tahap berikutnya adalah mengarahkan mereka kepada keputusan untuk membeli (konversi).

Beberapa cara untuk mengubah target pembeli menjadi pelanggan yang melakukan pembelian yaitu: membuat kampanye; email pemberitahuan keranjang belanja yang ditinggalkan dan segmentasi email; SEO dengan fitur pencarian di web bisnismu.

5. Customer Relationship

Langkah berikutnya adalah mendekatkan diri dengan pelanggan dan menciptakan loyalitas pelanggan. Tahapan ini bisa dilakukan lewat email pasca-pembelian yang berisi konten eksklusif, menghadirkan rilis produk baru, atau menawarkan penjualan atau diskon loyalitas.

Kamu juga bisa menggunakan ulasan pelanggan untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Ulasan ini bisa dibagikan di situs web, media sosial, iklan penargetan ulang atau iklan di media sosial.

Strategi Marketing Funnel untuk B2B dan B2C

1. Strategi Marketing Funnel untuk B2B

Marketing funnel merupakan rencana pemasaran terintegrasi yang menargetkan pelanggan potensial dengan konten atau pesan yang dipersonalisasi di setiap tahap perjalanan pembeli. Saluran pemasaran B2B (business to business) harus bertujuan menarik pelanggan potensial ke bisnismu, dan mengubahnya menjadi pelanggan loyal.

Berikut strategi marketing funnel untuk B2B dikutip dari Search Engine Journal:

a. Top of the Funnel (TOFU) - Prospecting

Pada tahap ini fokus pada brand awareness (kesadaran merek) dan pengembangan prospek. Tujuan utama dari tahapan ini adalah menarik banyak traffic ke situs perusahaan dan menghasilkan relevant visitor ke marketing funnel.

b. Middle of the Funnel (MOFU)- Lead Generation

Tahap ini fokus pada memperoleh pelanggan potensial. Dalam tahapan ini kamu bisa melakukan konten yang bernilai tinggi dan lead magnet.

Untuk membangun B2B marketing funnel, kamu bisa meminta data mereka untuk terhubung dalam email list, dan juga menawarkan e-bok, tawaran menarik, seminar, maupun webinar.

c. Bottom of the Funnel (BOFU) - Conversion

Tahap ini merupakan tahap akhir kesepakatan dan beralih ke tim penjualan. Tahap B2B di sini adalah bagaimana kamu mengubah email list, subscribers, atau yang lainnya menjadi customer yang menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

d. Customer Retention

Tahap ini fokus untuk membuat pelanggan yang sudah ada bahagia, melakukan pembelian berulang, dan bekerja dengan refferal.

2. Strategi Marketing Funnel untuk B2C

Mengutip Customer Devoted, berikut strategi marketing funnel untuk B2C:

a. Top of the Funnel (TOFU)

Bagian ini adalah titik di mana pelanggan mengetahui atau mendengar tentang merek untuk pertama kalinya. Tahap ini terdiri atas kesadaran.

Bagian ini mencakup berbagai aktivitas yang dapat menyebabkan pelanggan menjadi tertarik dengan suatu merek. Contoh umum aktivitas ini yaitu postingan di media sosial, iklan TV, publikasi media, publikasi PR, iklan mesin pencari, microblogging, dan lainnya.

b. Middle of the Funnel (MOFU)

Pada bagian ini adalah saat merek menangkap pelanggan potensial. Pada tahap ini terdiri atas:

- Pertimbangan (Consideration)

Pertimbangan adalah tahap di mana pelanggan telah mendengar tentang merek dan mempertimbangkan keunggulannya. Fase ini dianggap sebagai momen emas ketika calon pelanggan memutuskan apakah merek tersebut tepat untuk mereka.

Dalam tahap ini kampanye pemasaran, konten, SEO, dan ulasan online akan membantu sebuah merek dipertimbangkan pelanggan potensial. Fase ini merupakan waktu yang tepat bagi merek untuk meyakinkan pelanggan jika kebutuhan dan keinginan mereka terpenuhi.

- Konversi (Conversion)

Dalam saluran pemasaran B2C konversi adalah waktu ketika merek mendapatkan informasi kontak pelanggan. Kampanye B2C jarang memberikan e-book, konsultasi gratis atau item lainnya sehingga untuk mencapai tahap ini merek harus menawarkan sesuatu yang dinilai cocok untuk pelanggan mereka.

Fase konversi harus semulus mungkin untuk menghindari kehilangan pelanggan.

c. Bottom of the Funnel (BOFU)

Tahap terakhir dari strategi B2C tidak hanya melihat aktivasi dan loyalitas, tapi juga advokasi. Berikut penjelasannya:

- Aktivasi

Tahap ini merupakan momen ketika pelanggan menyelesaikan pembelian. Pada tahap ini, ada banyak strategi untuk memastikan merek memaksimalkan retensi dan frekuensi dari pelanggan.

- Loyalitas

Fase ini adalah upaya untuk memastikan retensi pelanggan. Tahap ini memudahkan penjualan karena lebih mudah menjual lebih banyak kepada pelanggan yang sudah ada ketimbang mendapatkan pelanggan baru.

- Advokasi

Fase ini adalah saat pelanggan mendatangkan pelanggan baru untuk bisnismu. Advokasi merupakan pemasaran dari mulut ke mulut, misalnya ulasan online dan program refferal.

Contoh Marketing Funnel

Mengutip Sampoerna University, berikut contoh marketing funnel:

1. Promosi Iklan Intensif

Tahapan ini merupakan tahapan dasar yang wajib dilakukan setiap bisnis. Tahapan ini menentukan apakah konsumen tahu produk yang kamu tawarkan atau tidak.

Cara yang dilakukan bisa dengan membuat akun di media sosial, endorsement terhadap Key Opinion Leader atau bisa juga promosi berbayar di media sosial. Pada tahap ini sebaiknya kamu menyisihkan dana untuk melakukan promosi.

2. Kenali Masalah Konsumen dan Tawarkan Solusi

Setiap bisnis tentu memiliki target pasar yang ingin dijangkau. Oleh karena itu kamu harus mengenali masalah konsumen yang ingin kamu selesaikan.

Dengan mengetahui masalah konsumen, kamu bisa membuat strategi promosi yang relevan terhadap konsumen sehingga tertarik dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Misalnya ketika permasalah konsumen adalah malas datang ke toko, kamu bisa membuat poster atau konten promosi yang menjelaskan produkmu bisa diantarkan gratis.

3. Tunjukkan Keunggulan Produk

Strategi ini merupakan strategi dasar yang harus dilakukan setiap produk. Kamu bisa menunjukkan keunggulan produk dengan cara menggunakan jasa product reviewer untuk menunjukkan keunggulan produkmu.

4. Permudah Alur Transaksi

Tahapan ini penting karena terkadang ada beberapa konsumen yang enggan melakukan transaksi karena sulitnya alur transaksi pembelian. Misalnya di era sekarang dengan penggunaan scan QR Code untuk membayar secara cashless.

5. Program Loyalty dan Refferal

Program loyalty ini bisa dilakukan dengan cara memberikan kartu membership atau keanggotaan. Kartu ini menawarkan hal-hal yang menguntungkan bagi para pemegangnya.

Nah itulah pengertian tentang digital marketing funnel. Semoga bermanfaat detikers!



Simak Video "Video: Ancaman Tambahan Tarif 10% dari Trump untuk Anggota BRICS"

(ams/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork