Transformasi digital merupakan perubahan yang selalu terjadi seiring berjalannya waktu dengan perkembangan teknologi yang ada dan terus mengalir. Dalam hal ini, suatu usaha atau bisnis harus siap menghadapi perubahan yang ada dan menerapkan transformasi digital dalam usahanya juga agar tidak ketinggalan zaman. Berikut adalah penjelasannya!
Apa Itu Transformasi Digital
Mengutip library.binus.ac.id, transformasi digital adalah perubahan organisasi yang melibatkan orang, proses, strategi, struktur, melalui penggunaan teknologi dan model bisnis dengan tujuan meningkatkan kinerja.
Transformasi digital menimbulkan berbagai inovasi yang mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien dalam berbisnis. Selain itu, transformasi digital juga didefinisikan sebagai penggunaan teknologi yang secara radikal meningkatkan kinerja atau pencapaian tujuan perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat Transformasi Digital Bagi Perusahaan
Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan transformasi digital (binus.ac.id). Berikut adalah lima manfaatnya:
1. Efektif dan Efisien
Manfaat pertama dari transformasi digital adalah efektivitas dan efisiensi yang meningkat. Perusahaan dapat melakukan pemasaran dan penjualan baik secara offline dan online melalui media sosial sehingga keuntungannya pun meningkat. Selain itu, penggunaan media sosial yang cenderung gratis juga meningkatkan efisiensi dalam biaya operasional dan promosi.
2. Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Konsumen
Teknologi yang canggih dapat membuat konsumen membeli sesuatu dengan cara yang lebih mudah di masa kini. Tidak hanya itu, transformasi digital memungkinkan pemberian respons yang lebih cepat bagi pelanggannya sehingga menambah kredibilitas bisnis dan loyalitas pelanggan pun meningkat.
3. Kemudahan Akses
Transformasi digital menyebabkan segala data dan informasi produk diakses secara mudah di internet atau secara digital. Hal ini berarti kerja sama antara penyedia produk atau jasa dengan pelanggannya menjadi lebih mudah.
Contoh Transformasi Digital untuk Perusahaan
Berikut adalah berbagai contoh transformasi digital yang dapat dijadikan referensi:
1. Strategi Transisi Digital Minimarket
Sebuah minimarket di Amerika Serikat (AS) menambahkan teknologi baru di toko, memperkenalkan pemesanan online dan meningkatkan media sosial, kehadiran web, dan penjualan online untuk meningkatkan pangsa pasar mereka. Hasilnya, pelanggan menemukan produk baru mereka secara mudah.
2. Inovasi Bisnis Di Perusahaan Mainan
Pada 2012, perusahaan manufaktur dan pemasaran mainan dan game, menyadari bahwa pangsa pasarnya merosot. Oleh karena itu, mereka mulai mengumpulkan dan menggunakan data pelanggan dengan lebih baik untuk mengetahui pasar masyarakat dan membuat dorongan besar ke media sosial yang fokusnya pada orang tua agar membelikan mainan untuk anaknya.
Pada 2013, perusahaan ini akhir menghadapi kenaikan saham dari $36 menjadi $109 karena transformasi tersebut.
3. Merek Sepatu Ternama
Salah satu perusahaan sepatu dan pakaian atletik top dunia yang merasa ketinggalan zaman melakukan transformasi digital dari pola pikir, rantai pasokan, dan merek perusahaan hingga dapat terhubung lebih baik dengan basis pelanggannya.
Perusahaan berfokus pada analitik data yang lebih kuat, memperbarui strategi e-commerce, menciptakan kampanye pemasaran digital yang lebih kuat, dan meningkatkan penjualan langsung ke pelanggan.
Penggunaan data konsumen digital yang lebih efisien dan efektif membuat Nike membuka toko konsep, menciptakan lebih banyak peluang keanggotaan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara online dan melalui aplikasi. Hasilnya, saham mereka bertumbuh dari $52 menjadi %88 dalam dua tahun sejak transformasi dimulai.
4. Layanan Pemesanan via Aplikasi
Sebelumnya, orang yang tidak memiliki kendaraan pribadi mengandalkan transportasi umum yang mengharuskan mereka berdiri di pinggir jalan. Namun, suatu layanan ojek online pertama di Indonesia menawarkan kemudahan mobilitas bagi orang-orang yang tidak memiliki kendaraan pribadi atau yang sedang tidak ingin mengendarai kendaraannya sendiri dalam bentuk aplikasi sekali tap.
Transformasi digital ini menghasilkan banyak keuntungan hingga menjadi perusahaan tersebut sebagai Decacorn pertama di Indonesia dengan valuasi lebih dari Rp142 triliun pada tahun 2019.
5. Fasilitas Online Banking
Suatu fasilitas online banking melakukan transformasi digital layanan buka akun secara online hanya dengan satu aplikasi sehingga memudahkan masyarakat tanpa harus bertatap muka dan dihadapkan dengan birokrasi perbankan yang menyulitkan. Fasilitas ini juga menyediakan berbagai layanan perbankan, mulai dari cek saldo, mutasi, sampai tarik tunai hanya dengan menggunakan aplikasi saja.
6. Provider Digital Pertama di Indonesia
Suatu provider melakukan transformasi digital dengan cara memudahkan pelanggan untuk membeli sekaligus mendaftarkan SIM Card melalui aplikasi. Kemudian, SIM Card tersebut dikirimkan atau diambil oleh pelanggan di merchant terdekat. Format ini menyebabkan sang provider berhasil mendapatkan lebih dari 1 juta pelanggan hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.
7. Sistem C2C & B2C E-commerce
Suatu e-commerce melakukan transformasi digital dengan cara menyediakan lapak bagi orang-orang yang sulit membuka toko secara langsung agar dapat menjual produknya melalui online sehingga orang-orang tidak lagi kesulitan berjualan.
Kerangka Kerja Transformasi Digital
Transformasi digital memiliki kerangka kerja yang membantu perusahaan untuk meningkatkan performanya. Berikut adalah penjelasannya:
1. Membangun Kapabilitas Sistem Operasional
Pada dasarnya, transformasi digital harus dimulai dengan membangun kapabilitas dalam sistem operasional bisnis agar dapat mengadopsi teknologi digital dengan baik, seperti membentuk platform digital khusus atau membangun infrastruktur yang mumpuni.
Kemudian, kapabilitas tersebut harus dibarengi dengan orientasi customer experience. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan dengan inovasi terhadap model bisnis dan co-creation.
2. Kepemimpinan yang Efektif
Kepemimpinan yang efektif berarti mengambil keputusan dengan didasarkan pada data dan dilakukan dengan cepat. Pemimpin juga harus mengeksplorasi kemungkinan baru dalam perkembangan teknologi untuk meningkatkan performa bisnis.
3. Strategi Sebelum Teknologi
Perusahaan perlu membuat strategi karena teknologi hanyalah alat dalam transformasi digital. Strategi dapat diwujudkan melalui evaluasi proses bisnis yang telah berjalan selama ini yang kemudian dioptimalkan dengan bantuan teknologi.
4. Dorongan untuk Pembentukan Budaya Internal yang Baru
Inti dari transformasi digital dalam bisnis adalah kesadaran atas perubahan budaya akibat kemajuan teknologi dan bagaimana teknologi bisa membantu meraih peluang bisnis. Oleh karena ini, setiap bagian perusahaan perlu memahami arus informasi internal dan eksternal.
5. Prioritas Utama pada Konsumen
Entry barrier dalam bisnis berkurang. Konsumen memiliki lebih banyak pilihan atas produk dan layanan. Di masa ekonomi digital, yang mampu mengakuisisi konsumen paling banyaklah yang memenangkan kompetisi. Caranya dengan kelihaian perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Baik produk yang tepat, kualitas yang baik, layanan yang memuaskan, dan transaksi yang mudah, dan penyampaian produk/layanan yang cepat menjadi faktor loyalitas konsumen.
Karenanya transformasi digital tidak hanya tentang pergantian teknologi, tapi bagaimana mengoptimalkan teknologi yang ada untuk memaksimalkan nilai tambah produk dan layanan di mata konsumen.
6. Reaktif pada Perubahan
Sebuah entitas bisnis harus memikirkan cara merespon secara strategis perkembangan teknologi di sekitarnya. Perkembangan ini dapat menjadi peluang, tetapi juga ancaman karena perilaku konsumen dan kebiasaan akan terus berubah seiring dengan dinamika teknologi. Oleh karena itu, perusahaan harus siap menghadapinya.
7. Inovasi
Inovasi mendorong perusahaan agar terus menemukan peluang-peluang baru dalam menjalankan bisnisnya. Dalam hal ini, kepemimpinan perusahaan atau pelaku bisnis perlu membayangkan dan mencita-citakan masa depan agar inovasinya berkembang.
Itulah transformasi digital, perubahan organisasi yang melibatkan orang, proses, strategi, struktur, melalui penggunaan teknologi dan model bisnis dengan tujuan meningkatkan kinerja. Transformasi digital memiliki kerangka kerja yang terdiri dari kapabilitas sistem operasional, kepemimpinan yang efektif, strategi, pembentukan budaya baru, prioritas terhadap konsumen, reaktif terhadap perubahan, hingga inovasi.
(des/fds)