Kisah Monica, Dulu Bisnis Bakso Aci Kini Raup Cuan dari Kemeja Basic

Kisah Monica, Dulu Bisnis Bakso Aci Kini Raup Cuan dari Kemeja Basic

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 02 Okt 2022 14:14 WIB
Pelus: Monica dari bisnis bakso aci, kini raup cuan dari kemeja basic
Foto: Dok. Monica Prabashinta Listya Kumala
Jakarta -

Berbisnis di bidang fashion bukanlah perkara mudah, apalagi produk pakaian menuntut para penjualnya untuk menyesuaikan dengan trend yang ada.

Sedikit berbeda dengan orang kebanyakan, Monica Kumala memilih produk kemeja basic yang tak lekang oleh waktu untuk ia kembangkan, hingga berhasil raup ratusan juta rupiah lewat merek pakaian wanita Monica The Label.

Pengusaha asal Solo ini telah mengalami proses yang panjang dengan mencoba bisnis di berbagai sektor sejak berada di bangku kelas 2 SMA di tahun 2014. Tak terasa 8 tahun berlalu dan kini usahanya di bidang fashion berhasil merambah pasar luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya, nggak pernah nyangka akan produksi pakaian basic. Waktu SMA aku jualan banyak produk tapi musiman ngikutin yang lagi booming, misalnya roundhand, docmart, pashmina umama, sempat coba skincare juga. Aku juga sempat jadi agen baso aci dan buka store," ujar Monica kepada detikcom, Senin (30/8/2022).

Monica mengaku, awal mula dirinya berbisnis karena membutuhkan uang saku tambahan. Berkat itulah, ia menyadari passionnya di dunia bisnis. Untuk memulai usahanya itu, ia hanya bermodal uang Rp 500 ribu dari tabungan pribadinya, yang kemudian terus ia putar hingga dipergunakan sebagai modal bisnisnya saat ini.

ADVERTISEMENT

Awalnya bisnis bakso aci laku keras di pasaran hingga ia mampu membuka cabang kedua. Sayangnya, setelah dua tahun beroperasi, Monica terpaksa menutup kedua gerai baso acinya itu lantaran pandemi COVID-19. Dari sana, ia mulai memutar otak dan mencoba peruntungan di sektor lain.

Dari bisnis-bisnis musiman yang pernah ia jalani, Monica merasa semua produk ini tidak akan bertahan lama pun bukan produk buatannya sendiri. Oleh karena itu, ia mulai berpikir untuk menciptakan produknya sendiri yang bisa dijual dalam jangka panjang. Dari sanalah, Monica The Label lahir.

"Aku sempat diajak kerja sama dengan teman di Bandung di 2020 dan dia yang urus konveksinya. Tapi karena kurang cocok dengan partner aku itu, di awal 2021 aku fokus bisnis sendiri dan cari konveksi lain," kata Monica.

Perjalanannya pun tidak berhenti sampai di situ, Monica sempat coba memproduksi pakaian jenis lain seperti cardigan, dress, dan lain sebagainya. Apalah daya, ia belum menemukan produk yang cocok di pasaran. Hingga akhirnya di Juli 2021 ia mulai mengembangkan Aluna Blouse.

"Akhirnya ada satu produk aku namanya Aluna Blouse, ini salah satu produk kemeja andalan. Dari sana aku milih untuk kembangin ke arah kemeja basic dan alhamdulillah sampai sekarang," tambahnya.

Monica mengungkapkan, modal awal yang ia keluarkan berkisar di Rp 5 juta. Uang tersebut ia dapatkan dari tabungan hasil bisnis-bisnisnya yang sebelumnya. Sementara itu dalam kurun waktu satu tahun, ia menyebut omzetnya kini sudah menyentuh nominal tiga digit.

"Aku omzet awalnya mungkin cuma di Rp 10 juta-an bahkan kurang. Tapi sekarang alhamdulillah bisa sampai tiga digit. Alhamdulillah sekarang profitnya naik-naik. Misal dulu Rp 50 (juta), terus Rp 100, trus Rp 150, dan naik terus," ungkapnya.

Pelus: Monica dari bisnis bakso aci, kini raup cuan dari kemeja basicMonica dulu bisnis bakso aci, kini raup cuan dari kemeja basic Foto: Dok. Monica Prabashinta Listya Kumala

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Kenaikan omzet ini juga tidak terlepas dari usahanya yang kini sudah merambah pasar mancanegara. Hal ini bermula saat ia melihat temannya sesama pebisnis yang bisa mengekspor produknya melalui toko online Shopee. Dari sanalah, ia mulai memperdalam fitur Shopee Ekspor di Kampus UMKM Shopee.

"Aku belum tekunin bener-bener karena baru fokus ke sini sekarang-sekarang. Tapi dari sini yang paling kerasa itu brand awarenessnya. Produk aku mulai banyak yang nanyain di IG kan seneng ya, yang nanya dari luar negeri," kata Monica.

Kini, bisnisnya telah merambah pasar di empat negara di antaranya Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Brazil. Bahkan semenjak ikut program ekspor tersebut, penghasilannya naik dua sampai tiga kali lipatnya.

"Aku dulu waktu bisa ekspor ini kaget sih karena nggak pernah expect bisa kesana. Tapi alhamdulillah pas ekspor ini mesti ada aja yang pesen. Dari pas awal, naiknya dua tiga kali lipat. Tapi pesanan dari luar ini nyaru sama yang dari dalam negeri, makanya agak susah bedainnya," tambahnya.

Di sisi lain, akses ekspor ini tidak hanya menjadi peluang baru bagi Monica tetapi juga tantangan. Hal ini dikarenakan ia seperti membuka toko-toko baru di negara-negara tersebut yang tentunya perlu adanya pengelolaan.

"Rencananya aku mau maksimalin dulu penjualan di Indo. Dari sana pelan-pelan baru aku perdalam lagi soal ekspor ini dan aku kembangin juga dengan target-target tertentu. Produknya juga satu-satu akan difilter lagi menyesuaikan dengan ketentuan negara tersebut, jadi fokus untuk memperdalamnya," jelasnya.

Dengan perjalanan bisnis yang panjang ini, Monica selalu memegang prinsip 'mulai aja dulu'. Dari sanalah, ia bisa berada di posisinya saat ini. Ia juga berpesan untuk terus berkomitmen dan jangan menyerah sebagai seorang pebisnis.

"Karena kalau nggak dimulai kalian nggak akan ngerti apa yang mau kalian mulai itu. Jalanin aja dulu, nanti kalian bakal ngerti arahnya kemana. Kalian mesti komit mengajalnin dan nggak usah malu untuk jualan. Terus inget, jangan lupa sedekah, itu penting banget," tandasnya.


Hide Ads