Indikator kinerja karyawan merupakan salah satu alat ukuran yang digunakan perusahaan atau organisasi secara rutin untuk memantau karyawannya. Indikator ini memiliki banyak manfaat yang mampu mengarahkan perusahaan ke jalan yang lebih baik dan sukses.
Tanpa penerapan indikator kinerja karyawan, sulit bagi perusahaan untuk memperbaiki diri dan berkembang lebih jauh. Berikut akan dijelaskan pengertian beserta contoh dan manfaatnya!
Pengertian Indikator Kinerja Karyawan
Menurut Robbins yang dikutip dari repository.um-surabaya.ac.id, indikator kinerja adalah alat untuk mengukur sejauh mana pencapaian kinerja karyawan dalam suatu bisnis atau usaha. Ada lima indikator yang mengukur atau menentukan kinerja karyawan, yaitu kualitas kerja, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, dan kemandirian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Indikator Kinerja pada Karyawan
Berikut adalah contoh atau penjelasan terkait lima indikator kinerja pada karyawan (bpakhm.unp.ac.id):
1. Kualitas
Pada indikator kualitas kerja, yang diukur adalah persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkannya serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
2. Kuantitas
Pada indikator berikut ini, hal yang diukur dinyatakan dalam bentuk jumlah, seperti jumlah unit dan jumlah siklus jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan Waktu
Indikator ketepatan waktu berarti seberapa tinggi tingkatan suatu aktivitas dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan di awal, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4. Efektivitas
Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi yang dimaksimalkan dengan tujuan meningkatkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. Sumber daya yang dimaksud dapat berupa tenaga, uang, teknologi, dan bahan baku.
5. Kemandirian
Indikator terakhir adalah kemandirian, yaitu tingkatan seorang karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Manfaat Indikator Kinerja pada Karyawan
Ada enam manfaat yang dapat diraih dari penerapan indikator kinerja pada karyawan, yaitu:
1. Meningkatkan Keterlibatan dan Moral Karyawan
Menetapkan indikator kinerja dapat secara drastis meningkatkan moral, menciptakan akuntabilitas, dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Indikator kinerja mendorong karyawan untuk memiliki sesuatu untuk ditingkatkan dan mengetahui bahwa mereka telah memenuhi syarat tertentu pada akhir bulan atau tahun.
Dalam sejumlah organisasi, KPI sering dikaitkan dengan insentif, seperti bonus bulanan yang diberikan kepada karyawan yang mendapatkan penjualan terbanyak atau menghasilkan pendapatan terbanyak.
2. Menutup Kesenjangan Pembelajaran
Jika satu individu atau departemen tidak berkinerja secara efisien, indikator kinerja karyawan akan menyoroti hal ini dan mampu membantu mencari tahu alasannya. Jika seorang karyawan tidak mencapai sasaran, hal ini dapat mengindikasikan bahwa karyawan tersebut memerlukan pelatihan atau bimbingan lebih lanjut.
Dalam beberapa kasus, hal ini bisa menjadi indikator bahwa seorang karyawan berkinerja buruk atau tidak cocok untuk pekerjaan itu sendiri. Hasilnya, proses penanganan karyawan tersebut akan lebih mudah dikelola ketika masalahnya sudah diketahui.
3. Mengukur Kinerja
Salah satu alasan utama indikator kinerja karyawan adalah untuk mengukur kinerja. Indikator kinerja karyawan yang baik harus dapat diukur dan dilacak. Mulai dari kampanye pemasaran tertentu, inisiatif bisnis baru, hingga strategi penjualan, indikator kinerja karyawan memungkinkan perusahaan atau organisasi mengukur seberapa dekat mereka dengan pencapaian target secara keseluruhan.
4. Membantu Membuat Keputusan
Indikator kinerja karyawan dapat digunakan untuk membantu membuat keputusan perusahaan, tetapi tidak sepenuhnya menentukan. Indikator ini hanya digunakan sebagai pertimbangan untuk meraih keputusan yang lebih baik atau tepat.
5. Mendeteksi Pola dari Waktu ke Waktu
Selanjutnya, manfaat dari indikator kinerja karyawan adalah mendeteksi pola dari waktu ke waktu. Saat mencatat indikator kinerja secara mingguan, bulanan, atau triwulan-an, perusahaan memiliki peluang lebih besar untuk melihat pola dan tren dalam data.
Pola seperti ini cocok digunakan untuk melihat tren, terutama ketika disajikan secara visual atau dalam bentuk diagram batang, diagram lingkaran, dan lainnya daripada hanya spreadsheet yang menunjukkan angka. Hal ini akan memungkinkan perusahaan melakukan penyesuaian jika perlu untuk mencapai indikator yang baik dalam jangka waktu tertentu.
6. Membantu Menetapkan Tujuan dan Rencana
Untuk mencapai tujuan bisnis secara keseluruhan, perusahaan perlu menetapkan target dan mengincar target tersebut. Menyelaraskan tujuan seringkali sulit dilakukan oleh semua anggota tim atau departemen dalam bisnis.
Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan tujuan terlebih dahulu. Setelah tujuan keseluruhan ditetapkan, hasil dari indikator kinerja karyawan akan memungkinkan perusahaan merencanakan strategi tentang bagaimana cara mencapainya.
Contoh Kinerja Karyawan yang Baik
Setelah mengetahui berbagai indikator kinerja karyawan dan manfaat dari penerapannya, penting bagi Anda untuk mengetahui contoh dari kinerja karyawan yang baik. Berikut ini contoh-contohnya (stekom.ac.id):
1. Karyawan dengan Etika Baik
Tidak semua orang menerapkan etika dengan baik. Etika ini dapat dilihat dari hal-hal kecil sekalipun. Sebagai contoh, karyawan yang baik akan mendengarkan rekan yang berbicara dengan seksama tanpa asyik memainkan ponsel. Sebaliknya, karyawan yang terus memainkan ponsel selama rekan berbicara menunjukkan etika atau sikap yang tidak menghargai.
2. Bermotivasi Tinggi
Karyawan dengan motivasi yang tinggi akan selalu memberikan perkembangan atau kinerja yang baik dalam hal ide, inovasi, atau pekerjaan apapun karena motivasi memacu atau mendorong karyawan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam pekerjaan atau tugas apa pun dan di mana pun.
3. Menerapkan Hasil Evaluasi
Sebagai karyawan, suatu kesalahan dapat terjadi kapan pun dan di mana pun. Ketika atasan memberikan evaluasi dan karyawan berusaha memperbaikinya sesuai dengan hasil evaluasi, karyawan tersebut telah menetapkan contoh yang baik. Evaluasi tidak hanya mengembangkan diri, tetapi juga berguna untuk bersaing dengan rekan lainnya agar mencapai jabatan yang lebih baik.
Itulah penjelasan mengenai indikator kinerja karyawan, yaitu alat untuk mengukur pencapaian kinerja karyawan. Ada lima indikator yang berperan, yaitu kualitas, kuantitas, efektivitas, dan kemandirian. Lima indikator ini dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk memperbaiki kesalahan yang menahan perkembangan perusahaan ke arah yang lebih baik.
(des/fds)