Di antara kegiatan produksi dan konsumsi, akan selalu ada kegiatan distribusi. Kegiatan ini merupakan bagian yang tidak dapat dilewatkan karena untuk mencapai kegiatan konsumsi dibutuhkan upaya untuk menyampaikan hasil dari produsen ke konsumen. Apa saja tujuan dari kegiatan distribusi? Berikut artikelnya!
Apa Itu Kegiatan Distribusi
Mengutip situs repository.stei.ac.id, distribusi menjadi salah satu bagian dari pemasaran. Distribusi pada dasarnya adalah kegiatan pemasaran yang berupaya untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian atau pengiriman barang dan jasa agar penggunaannya sesuai atau menepati keperluan seseorang.
Distribusi menjadi kegiatan yang sangat penting agar produk produsen dapat sampai ke tangan konsumen secara efektif dan efisien. Meski letak suatu pabrik atau produsen jauh dari keberadaan konsumen, kegiatan distribusi yang tepat akan mempermudah masyarakat untuk meraih produk yang diinginkannya.
Macam-macam Proses Distribusi
Proses distribusi terbagi menjadi tiga macam. Proses ini dibedakan berdasarkan hubungan antara produsen dan konsumennya. Berikut ini penjelasannya:
1. Distribusi Langsung (Jangka Pendek)
Distribusi jangka langsung berarti metode distribusi atau aktivitas penyaluran barang yang tidak menggunakan saluran distribusi, yang berarti penyaluran atau penjualan barang dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen, tanpa perantara tertentu. Contoh dari distribusi langsung atau jangka pendek adalah distribusi hasil agraria dari para petani yang diantarkan ke pasar secara langsung.
2. Distribusi Tidak Langsung (Jangka Panjang)
Jenis proses distribusi kedua adalah distribusi tidak langsung atau jangka panjang. Distribusi tidak langsung adalah aktivitas distribusi atau penyaluran barang dan jasa dari produsen yang perlu melalui pihak-pihak lain atau badang penghubung, misalnya agen, broker, kios, atau penjual asongan. Contoh dari distribusi tidak langsung adalah perusahaan yang menjual bensin kepada para konsumennya melalui tempat SPBU.
3. Distribusi Semi Langsung
Selanjutnya ada distribusi semi langsung, yaitu aktivitas distribusi atau penyaluran barang dari produsen ke konsumen melalui penghubung yang dimiliki oleh produsen itu sendiri. Secara umum, distribusi semi langsung menggunakan tenaga agen yang ahli di bidang tertentu karena barang-barang yang didistribusikan membutuhkan penanganan khusus.
Sistem distribusi semi langsung seringkali digunakan untuk mengirimkan barang-barang mahal dan berkualitas tinggi. Contoh dari distribusi semi langsung adalah pabrik tekstil yang perlu menyalurkan kainnya melalui conventer.
Tujuan dari Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi dalam sebuah penjualan memiliki berbagai tujuan yang perlu dicapai. Tanpa kegiatan distribusi, berbagai tujuan penjualan mungkin tidak dapat terlaksana. Berbagai tujuannya menurut T. Puji Rahayu dalam buku Pelaku Kegiatan Ekonomi yaitu:
- Menyalurkan atau menyampaikan barang dari produsen untuk konsumen.
- Menjadikan hasil produksi dari produsen berguna untuk kehidupan masyarakat.
- Kebutuhan masyarakat akan barang atau jasa dapat terpenuhi dengan baik.
- Terjaminnya kontinuitas produksi, yang berarti pembuatan produk akan terus berjalan bila ada peminat dan kegiatan distribusi yang menyalurkan produknya ke peminat.
Contoh Kegiatan Distribusi
Setelah mengetahui apa itu kegiatan distribusi, berbagai macam, dan tujuannya, penting untuk mengetahui contoh nyata dari kegiatan distribusi yang dapat Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ada distributor beras, agen penyalur bahan makanan mentah, dan agen surat kabar. Adapun contoh aktivitas dalam kegiatan distribusi sebagai berikut ini:
- Pembelian barang atau jasa dari produsen.
- Pengangkutan barang dari tempat produsen ke transportasi penyaluran dan ke konsumen.
- Penjualan barang dan jasa ke pedagang pasar.
- Penyimpanan barang di gudang.
- Proses penyaluran barang ke konsumen.
Manfaat dari Kegiatan Distribusi
Sebagai bagian dari proses pemasaran, kegiatan distribusi memiliki peran atau manfaat yang besar bagi kesuksesan penjualan atau perusahaan. Berbagai manfaat ini dapat dirasakan secara langsung oleh produsen ataupun konsumen. Berikut adalah manfaat dari kegiatan distribusi yang dibedakan untuk produsen dan konsumen:
1. Manfaat Kegiatan Distribusi untuk Produsen
- Menjaga dan mempertahankan kelanjutan proses produksi
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas dari hasil produksi
- Penumpukan produk di gudang yang berkurang, produk tidak menumpuk di gudang sehingga harga barang tidak mengalami penurunan.
2. Manfaat Kegiatan Distribusi untuk Konsumen
a. Manfaat Waktu
Mempercepat hasil produksi untuk dapat sampai ke konsumen dan menjadikan nilai barang atau jasa yang dipesan lebih tinggi karena memenuhi kebutuhan konsumen sesuai waktunya.
b. Manfaat Tempat
Manfaat tempat berarti barang atau jasa yang area produksinya jauh pun tetap dapat disalurkan ke konsumen dengan baik.
c. Manfaat Bentuk
Kegiatan distribusi yang mengubah bentuk bahan baku dasar yang belum diolah menjadi hasil yang siap cerna atau pakai merupakan bagian dari manfaat bentuk.
d. Manfaat Kepemilikan
Manfaat selanjutnya untuk konsumen adalah manfaat kepemilikan. Manfaat kepemilikan berarti proses terjadinya perpindahan kepemilikan produk dari produsen ke konsumen.
Itulah berbagai tujuan dari kegiatan distribusi, mulai dari penyaluran barang dari produsen ke konsumen, menjadikan hasil produksi berguna bagi masyarakat, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan kontinuitas produksi yang terjamin.
Kegiatan distribusi sendiri adalah kegiatan pemasaran memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.
Simak Video " Rugikan Negara, Ratusan Bal Pakaian Bekas Senilai 10 M Dimusnahkan Kemendag"
[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)