Setiap perusahaan pasti memerlukan perencanaan matang sebelum memproduksi barang atau produk mereka. Tujuannya, agar serangkaian proses produksi berlangsung secara sistematis dan efisien serta jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu ada langkah sistematis yang harus dilakukan. Baca artikel ini sampai tuntas untuk menggali lebih dalam informasi mengenai perencanaan produksi.
Pengertian Perencanaan Produksi
Mengutip dari buku Manajemen Operasi dan Produksi yang ditulis oleh Buffa dan Sarin, perencanaan produksi adalah proses pembuatan produk dalam jangka waktu tertentu agar tetap sesuai jadwal dan perkiraan operasi bisnis.
Sementara itu, Mutaufiq dan Suherman dalam tulisan berjudul Pengaruh Perencanaan Produksi dan Pengendalian Produksi Terhadap Kualitas Produk yang dimuat dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis mendefinisikan perencanaan produksi sebagai penentuan tujuan organisasi, strategi, kebijakan proyek, program prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian, perencanaan produksi secara umum meliputi proses menentukan jumlah produk yang akan dibuat, kebutuhan bahan baku, jadwal produksi, anggaran biaya produksi, kapasitas produksi, dan pengendalian persediaan agar bisa memenuhi permintaan pasar.
Selain itu, perencanaan produksi membutuhkan sumber daya yang terorganisir seperti mencakup tenaga kerja, bahan baku, mesin, peralatan, dan sebagainya. Selain sumber daya, perencanaan produksi juga membutuhkan data permintaan produk yang bisa disediakan perusahaan dalam jangka panjang.
Tujuan Perencanaan Produksi
Tujuan utama perencanaan produksi, yaitu memastikan agar produk dapat diproduksi dan dijual sesuai permintaan pasar dengan meningkatkan efisiensi melalui pengurangan biaya produksi dan peningkatan kualitas produk.
Mutaufiq dan Suherman dalam Jurnal Ekonomi Bisnis mengungkapkan 5 tujuan perencanaan produksi, di antaranya sebagai berikut.
- Mencapai tingkat keuntungan (profit) tertentu
- Menguasai pasar sehingga output perusahaan tetap mempunyai pangsa pasar (market share) tertentu
- Mengusahakan agar perusahaan dapat bekerja pada tingkat efisiensi tertentu
- Mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada tetap pada tingkatannya maupun berkembang
- Menggunakan sebaik-baiknya fasilitas yang sudah ada pada perusahaan yang bersangkut.
Jenis-jenis Perencanaan Produksi
Terdapat lima jenis perencanaan produksi. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Metode Pekerjaan
Metode pekerjaan atau project-based production mengutamakan perencanaan dan produksi manufaktur setiap barang. Metode ini melibatkan diskusi agar bisa mengantisipasi hambatan yang mungkin terjadi dalam proses produksi. Idealnya, metode pekerjaan bertujuan memproduksi produk sesuai permintaan.
2. Metode Batch
Metode batch merupakan proses produksi barang secara berkelompok. Tim manajemen dapat memantau proses produksi secara langsung sehingga apabila terjadi kesalahan dapat dilakukan perbaikan secepat mungkin.
3. Metode Aliran
Metode aliran atau flow menggunakan hubungan setiap tahapan manufaktur beserta langkah pencegahan hambatan produksi. Dalam metode ini, standardisasi dan kontrol kualitas harus dilakukan lebih intens. Idealnya, metode aliran digunakan untuk produk yang diproduksi secara satuan dan tidak memerlukan desain khusus.
4. Metode Proses
Metode proses menonjolkan transisi dari tahap manufaktur sebelumnya ke tahap berikutnya. Metode ini sering diterapkan pada produksi bahan cair karena membutuhkan pemantauan ketat dalam produksinya. Pemantauan ini bertujuan agar setiap tahapan produksi telah memenuhi standar.
5. Metode Produksi Massal
Metode produksi massal hampir mirip seperti metode aliran, tetapi melibatkan lebih banyak alur dan otomatisasi untuk mempersingkat waktu produksi. Namun, metode ini tidak sama seperti metode batch karena produk tidak harus diproduksi secara berkelompok. Perencanaan produksi massal membutuhkan perkiraan permintaan produk serinci mungkin untuk meminimalisir terjadinya kelebihan stok.
Langkah-langkah Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi membutuhkan langkah sistematis agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar. Berikut empat tahap dalam proses perencanaan produksi.
1. Routing
Routing merupakan penentuan jalur produksi yang akan dilalui, mulai dari pengolahan bahan mentah hingga tahap akhir proses produksi. Langkah ini mencakup mesin, peralatan, dan tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap tahap proses produksi.
2. Scheduling
Scheduling merupakan tahap pengaturan jadwal produksi. Tahap ini mencakup penentuan urutan produksi produk agar berjalan sistematis sampai menjadi produk yang siap diluncurkan.
3. Dispatching
Dispatching adalah tahap pembagian tugas produksi, misalnya membuat daftar tugas yang harus dilakukan setiap karyawan. Dispatching mencakup pemantauan kinerja setiap karyawan dan mesin yang digunakan dalam proses produksi agar berjalan sebagaimana mestinya.
4. Follow-up
Terakhir adalah tahap follow-up, yaitu pemantauan dan evaluasi produksi. Tahap ini berfokus pada evaluasi kinerja produksi serta langkah apa yang harus diambil untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul.
Fungsi Perencanaan Produksi dalam Kewirausahaan
Perencanaan produksi dalam kegiatan kewirausahaan penting dilakukan agar proses produksi berjalan secara efektif. Adapun fungsi perencanaan produksi adalah sebagai berikut.
1. Menghasilkan produk sesuai kebutuhan pasar
Perusahaan umumnya memproduksi produk berdasarkan permintaan dan penawaran pasar. Fungsi perencanaan produksi adalah menghasilkan jenis produk yang sedang dibutuhkan oleh konsumen. Kamu juga bisa menentukan jumlah dan kualitas produk agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam jangka waktu panjang.
2. Memperkirakan biaya produksi
Perencanaan produksi juga berfungsi untuk memperkirakan biaya produksi agar tetap efisien dan berjalan sesuai anggaran. Proses produksi akan berjalan lancar apabila perusahaan menyediakan biaya produksi yang cukup.
3. Merencanakan dan mengendalikan persediaan
Fungsi ini berkaitan dengan persediaan bahan baku atau material, baik berupa material langsung maupun tidak langsung dalam jumlah optimal untuk menjaga kelancaran proses operasional.
4. Menentukan jadwal peluncuran produk
Perencanaan produksi juga membantu dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk peluncuran produk. Kamu bisa membuat jadwal mulai dari pengolahan bahan baku, penambahan fitur, hingga proses akhir produksi. Ketika waktu peluncuran tiba, produk pun siap dipasarkan kepada masyarakat luas.
Demikian informasi mengenai perencanaan produksi, meliputi tujuan, fungsi, jenis, dan langkah-langkahnya. Semoga bermanfaat!
Simak Video "Rahasia Investasi Sukses: Bagaimana Realisasi dan Dampaknya?"
(row/row)