PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok membeberkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Langkah itu dilakukan lewat pengembangan e-commerce supaya bisa terus mendukung UMKM lokal Indonesia.
CEO GOTO Patrick Walujo mengatakan kolaborasi antara GoTo dengan Tiktok bakal terus berupaya untuk mendorong UMKM lokal. Apalagi TikTok bakal menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar untuk pengembangan Tokopedia.
"Dengan penggabungan kedua bisnis ini, lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM. Para pelaku UMKM tersebut akan mendapatkan dukungan melalui berbagai program dari TikTok, Tokopedia dan Grup GoTo," kata Patrick dalam keterangan tertulis, Rabu (27/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan kolaborasi GoTo dengan TikTok bakal mendorong terciptanya lapangan pekerjaan yang lebih luas. Kolaborasi tersebut ditargetkan bisa menciptakan jutaan lapangan pekerjaan dalam 5 tahun ke depan.
"Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM lokal dan mempromosikan produk-produk buatan Indonesia. Bisnis GoTo kini memiliki pondasi yang makin kuat dan kami berharap kemitraan dengan Tiktok akan membawa banyak manfaat tidak hanya bagi bisnis e-commerce, namun juga bagi layanan on-demand dan bisnis fintech kami," tutur Patrick.
Selain itu, lewat kolaborasi tersebut, kedua belah pihak telah menyepakati sejumlah strategi untuk mendorong potensi UMKM RI.
Pertama, UMKM bakal mendapatkan tempat untuk melakukan promosi produk lokal di platform Tokopedia dan TikTok.
"Tokopedia adalah rumah bagi lebih dari 14 juta penjual, di mana saat ini mayoritas adalah UMKM lokal. Akhir tahun merupakan momen penting bagi para UMKM kami. Melalui Harbolnas, kami memberikan berbagai promo spesial untuk meningkatkan lagi gairah berbelanja produk lokal,"kata Direktur dan Presiden Unit Bisnis E-Commerce GoTo,Tokopedia Melissa Siska Juminto.
Melissa menjelaskan untuk strategi kedua yakni dengan mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi UMKM lokal. Sehingga mereka bisa terus mengembangkan keahlian dan akses daya dari hulu hingga hilir.
Adapun untuk strategi ketiga yakni berupa dukungan pemasaran, branding, dan praktik bisnis berkelanjutan. Hal itu dibutuhkan sehingga pelaku UMKM bisa memiliki daya saing maksimal dengan produk lainnya.
"Keempat, mendukung pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya di pasar internasional," ujar Melissa.
Untuk strategi kelima, kedua belah pihak bakal membuka pusat pengembangan talenta digital di berbagai tempat di Indonesia.
Sementara itu, Chief Technology Officer Grup GoTo Herman Widjaja menjelaskan strategi kelima tersebut telah direalisasikan pada pertengahan Desember 2023 lalu.
Di mana kedua belah pihak bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendirikan GoTo x TikTok x UGM Technology Center, pusat pengembangan talenta digital di Galeri Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM.
"GoTo x TikTok x UGM Technology Center merupakan bukti nyata komitmen bersama Grup GoTo dan TikTok dalam mendukung peningkatan kompetensi talenta digital Indonesia di era transformasi teknologi," ujar Herman Widjaja.
Untuk strategi keenam, Herman melanjutkan, keduanya bakal menghadirkan loka pasar dengan persaingan wajar. Bahkan TikTok Indonesia memastikan bakal menghadirkan platform yang bisa merangkul dan adil bagi semua pedagang.
Oleh karena itu, TikTok Indonesia gencar melakukan monitoring kepada lebih dari 1.600 kategori secara ketat. Langkah itu dilakukan untuk mencegah penawaran harga yang tidak wajar di sejumlah kategori seperti busana, kosmetik, dan kebutuhan sehari-hari.
Dari sisi pemerintah, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan lewat Permendag Nomor 31 tahun 2023, Indonesia mengatur e-commerce yang ada di Tanah Air. Dia memastikan pemerintah tidak melarang produk dari mana pun, namun semuanya perlu diatur agar ekosistem e-commerce bisa bermanfaat, khususnya bagi UMKM lokal.
Bahkan dirinya mendorong agar banyak pelaku usaha dalam negeri bisa go internasional melalui bergabung lewat e-commerce. Apalagi bisnis e-commerce mencatatkan pertumbuhan signifikan di tahun 2018 baru Rp 6,8 triliun, lalu melesat hingga Rp 22,7 triliun di 2022.
"ini yang kita atur, kita tata, jadi kalau TikTok dilarang, bukan dilarang tapi diatur. Nah ini kita tata agar bisa saling menguntungkan satu dan lain (dengan sinergi Tokopedia). Ekosistem bisa bermanfaat dan membantu mengembangan ekonomi indoneisa, selain dalam negeri bahkan bisa go international," tutup Zulhas.
(prf/ega)