Kulit Ceker Ayam 'Disulap' Jadi Sepatu, Omzetnya Tembus Ratusan Juta!

Saatnya Jadi Bos

Kulit Ceker Ayam 'Disulap' Jadi Sepatu, Omzetnya Tembus Ratusan Juta!

Samuel Gading - detikFinance
Selasa, 25 Jun 2024 08:44 WIB
Farieka Rhamdani (29) menjadi motor utama dari sepatu kulit ceker ayam pertama di dunia. Diproduksi di Bandung, Jawa Barat, sepatu tersebut berada di bawah bendera merek Hirka.
Kulit Ceker Ayam 'Disulap' Jadi Sepatu, Cuannya Ratusan Juta!/Foto: Dok. Pribadi
Jakarta -

Sepatu kulit merupakan salah satu model alas kaki yang kekal terhadap zaman dan bisa digunakan berbagai kalangan. Namun, siapa sangka ternyata ada sepatu kulit yang berasal dari bahan tak terduga. Bukan kulit sapi, ular, maupun buaya, material sepatu tersebut adalah kulit ceker ayam.

Nurman Farieka Rhamdani (29) adalah motor utama dari sepatu kulit ceker ayam pertama di dunia. Diproduksi di Bandung, Jawa Barat, sepatu tersebut berada di bawah bendera merek Hirka. Kepada detikcom, Nurman mengatakan bahwa ide untuk merintis usaha tersebut bermula dari riset ayahnya yang meneliti soal penyemakan kulit pada 1990an.

"Ayah dulu meneliti karena Indonesia adalah salah satu eksportir kulit ular terbesar di dunia termasuk buaya juga. Ini tentu miris ya, karena ada faktor lingkungan dan kasihan juga kepada berbagai hewan itu. Makanya muncul ide untuk mencari bahan kulit alternatif, ditemukanlah kulit ceker ayam ini," ucap Nurman, Senin (24/6/2024) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farieka Rhamdani (29) menjadi motor utama dari sepatu kulit ceker ayam pertama di dunia. Diproduksi di Bandung, Jawa Barat, sepatu tersebut berada di bawah bendera merek Hirka.Farieka Rhamdani (29) menjadi motor utama dari sepatu kulit ceker ayam pertama di dunia. Diproduksi di Bandung, Jawa Barat, sepatu tersebut berada di bawah bendera merek Hirka. Foto: Dok. Pribadi

Berangkat dari temuan ayahnya tersebut, Nurman mulai merintis bisnis tersebut pada 2015 dan mendalami kegunaan jenis kulit tersebut selama dua tahun lamanya. Nurman mengaku habis sekitar ratusan juta sebagai modal riset, hal ini mengingat belum ada sepatu yang menggunakan kulit ceker ayam di dunia.

"Habisnya buat riset ratusan juta mas. Saya sendiri baru menemukan pasar yang pas itu 2019. Jadi bisa dibilang prosesnya selama empat tahun mengeluarkan cukup banyak sekali dana," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Resep Sukses Hirka

Selama empat tahun mulai dari 2015 sampai 2019, Nurman mengungkap bahwa bisnisnya bergerak di mode riset dan belum fokus mencari keuntungan. Sebab, pasar sepatu kulit berbeda dengan sepatu berbahan kanvas yang mengutamakan kegunaan semata alias praktis. Segmentasi sepatu kulit juga tergolong niche market karena hanya digunakan segelintir kalangan. Oleh sebab itu, pendalaman pasar wajib dilakukan.

"Tidak semua orang suka sepatu kulit, apalagi tahu bahwa ada sepatu berbahan kulit ceker ayam. Makanya waktu itu kita betul-betul research mode, kita cari pangsa pasar kita bagaimana," jelasnya.

Nurman pun bergerilya mengikuti pameran, expo, bahkan kegiatan untuk mengedukasi publik terhadap produknya. Untungnya, hasil dari berbagai agenda persepatuan itu bisa mengembalikan sedikit modal.

Dalam setiap agenda, Hirka bisa mengantongi setidaknya 15 sampai 20 pesanan sepatu lewat skema prapesan (pre-order). Satu sepatu kala itu dijual dengan rata-rata harga Rp 600 ribu. Jumlah pesanan pun meningkat seiring berjalannya waktu. Jumlahnya kini mencapai sekitar 1.000 pasang per bulan.

Pada 2020, Nurman mulai mantap memproduksi dan menjual sepatu kulit ceker ayam secara online. Pembeli Hirka tembus ke pasar berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris. Untuk tahun itu saja, pendapatan usahanya sudah tembus miliaran rupiah. Jika dirata-ratakan, Nurman mengaku omzet Hirka tembus ratusan juta rupiah per bulan.

"Tapi memang modal yang dikeluarkan cukup besar. Saat ini Hirka ada belasan pekerja di dua workshop. Belum lagi kita membeli sekitar 40-50 kilogram kulit ayam di rumah potong hewan setiap minggu," bebernya.

Farieka Rhamdani (29) menjadi motor utama dari sepatu kulit ceker ayam pertama di dunia. Diproduksi di Bandung, Jawa Barat, sepatu tersebut berada di bawah bendera merek Hirka.Farieka Rhamdani (29) menjadi motor utama dari sepatu kulit ceker ayam pertama di dunia. Diproduksi di Bandung, Jawa Barat, sepatu tersebut berada di bawah bendera merek Hirka. Foto: Dok. Pribadi

Nurman kemudian menjelaskan Hirkan menggunakan model bisnis yang menggabungkan seluruh proses mulai dari manufaktur, perencanaan, desain, sampai distribusi. Fleksibilitas adalah kunci mengingat 90% produksi sepatu Hirka digunakan menggunakan tangan.

Resep lain dari kesuksesan usaha Nurman adalah eksposur. Ia mengaku beruntung produknya bisa menerima endorse dari berbagai artis bahkan sampai pejabat negara seperti Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.

Menurutnya, testimoni adalah faktor yang sangat berpengaruh bagi penjualan produk. Respon positif maupun negatif dari satu pelanggan saja bisa mempengaruhi penjualan produk secara jangka panjang.

Oleh sebab itu, bagi siapapun yang hendak memulai usaha, Nurman berpesan bahwa konsistensi dalam mengembangkan produk dan riset pasar adalah dua kunci utama

"Kita harus paham betul apa yang kita tawarkan dan apa value alias nilai tambah yang kita bisa diberikan sehingga mereka senang menggunakan produk kita," terangnya.

Berbagai produk Hirka sendiri bisa diakses di media sosial lewat Instagram @hirka.official dan sejumlah aplikasi e-commerce.




(ara/ara)

Hide Ads