Asosiasi Waralaba dan Lisensi Indonesia menyebutkan hingga tahun 2023 omzet seluruh waralaba yang buka di Indonesia mencapai Rp 200 triliun. Hal ini menjadi salah satu tanda bisnis waralaba menjanjikan di Indonesia.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Ginting Supit mengatakan angka tersebut menunjukkan bisnis waralaba di Indonesia berkembang pesat. Dia menyebut sampai tahun 2023 omzet bisnis waralaba dapat mencapai Rp 200 triliun dengan total gerai waralaba yang dibuka lebih dari 60 ribu.
"Sampai 2023 itu (omzet Rp 200 triliun. (Untuk tenaga kerja yang diserap) paling nggak ada 30 juta kali ya. Lebih lah, soalnya kita punya outlet ada minimal 60.000," kata Levita saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Dia menjelaskan pertumbuhan waralaba Indonesia cukup baik. Dia pun membantah pertumbuhan waralaba asing lebih baik dibandingkan waralaba lokal. Menurutnya, waralaba asing yang masuk lebih masif membuka gerainya dibandingkan dengan waralaba lokal.
"Waralaba Indonesia pertumbuhannya banyak. Cuman bedanya waralaba asing itu yang masuk ke Indonesia, mereka lebih masif untuk banyak buka outletnya.
Dia lebih cepat misalnya, saya kasih contoh. Kayak misalnya si McD, dia kan buka outletnya lebih banyak, lebih cepat dibandingkan waralaba lokal. Tapi pertumbuhan kita juga tetap bagus untuk waralaba lokal," jelasnya.
Meski begitu, dia menjelaskan tantangan pertumbuhan waralaba Indonesia, seperti waralaba Indonesia harus lebih kreatif. Selain itu, pelaku usaha lokal juga dapat belajar dari waralaba asing yang sudah maju.
"Kita ambillah ilmunya mereka supaya kita bisa memajukan bisnis kita sendiri. Jadi, kita ambil strategi mereka seperti apa, produknya mereka gimana. Nah itu kan kita bisa duplicate ya, ambil yang baiknya untuk membuat baju bisnis waralaba lokal," terangnya.
(rrd/rrd)