Wanita Ini Raup Puluhan Juta Sulap Limbah Jadi Perhiasan, Kok Bisa?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 01 Agu 2025 11:05 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Zara Tentriabeng/Dok. Pribadi
Jakarta -

'If you are doing what you love, its all worth it'. Kalimat sederhana namun punya makna mendalam bagi Zara Tentriabeng, wanita yang berhasil menyulap limbah menjadi aksesoris bernilai seni tinggi dan menghasilkan puluhan juta per bulan.

Bisnis yang ia beri nama Hexagon ini lahir dan bertumbuh sejak tahun 2014 silam. Hexagon menjual berbagai macam produk perhiasan berupa anting, gelang, kalung. Uniknya, produk tersebut dibuat dari campuran warna yang diambil dari make up yang sudah kedaluwarsa.

Zara memulai bisnisnya setelah resign dari pekerjaannya di salah satu perusahaan alas kaki (footwear). Setelah itu, ia mengumpulkan modal sekitar Rp 10 juta untuk mendirikan salah satu bisnis impiannya dengan prinsip 'turn waste into love'.

Wanita Ini Raup Puluhan Juta dari Sulap Limbah Jadi Perhiasan, Kok Bisa? Foto: Dok. Pribadi

Make Up Bekas Jadi Pewarna

Awalnya, Hexagon menggunakan bahan dari laser cut acrylic dan laser cut kayu yang sudah didaur ulang atau recycle. Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada 2020, Zara mulai memanfaatkan make up yang sudah kedaluwarsa sebagai campuran warna perhiasannya.

"Perhiasan kita dibuat dari campuran warna yang diambil dari make up yang sudah kedaluwarsa, dari eye shadow, blush on, bronzer. Jadi, bubuknya itu kita campur ke polymer clay-nya. Jadi produk kita itu somewhat sustainable," kata Zara, kepada detikcom, Kamis (31/7/2025).

Inspirasi awal Zara memutuskan untuk memanfaatkan produk tersebut karena melihat banyak sekali limbah makeup yang tidak terpakai dan berpotensi merusak lingkungan. Berbekal rasa keingintahuan, ia pun mencoba berinovasi dengan media baru.

"Sebagai designer juga kan saya bosen ya medianya itu terus, akrilik, laser cut kayu, sempat juga waktu itu tutup botol plastik. Nah, ketika 2020 saya lihat ada media namanya polymer clay dan sempat belajar sebentar," ujarnya.

Wanita Ini Raup Puluhan Juta dari Sulap Limbah Jadi Perhiasan, Kok Bisa? Foto: Dok. Pribadi

Zara mencoba mempelajari hal tersebut lewat YouTube, kemudian menemukan bahwa pigmen warna bisa diambil dari pewarna bubuk. Ia kemudian memutar otak untuk mencari hal apa yang sejalan dengan produk perhiasan buatannya yang berbahan dasar produk daur ulang.

Sampai akhirnya, Zara mencoba menggunakan make up bubuk yang sudah kedaluwarsa dan mendapatkan hasil pewarnaan yang bagus. Konsumen pun memberikan respons positif atas inovasi yang dilakukannya, hingga akhirnya produk tersebut terus dikembangkan hingga saat ini.

"Pertama-tama (dapat suplai bahan baku make up kedaluwarsa) punya ibu sama ipar saya. Cuma sekarang sering dapat donasi ya dari customer saya," kata dia.

Namun perjalanannya tidaklah mudah. Kala pandemi datang, Hexagon sempat membukukan nol penjualan dalam dua bulan. Meski begitu, Zara percaya akan selalu ada berkah di setiap bencana, di mana saat itulah ide menjual perhiasan berbahan pewarna makeup kedaluwarsa muncul.

Zara juga mulai mengembangkan produk-produk lainnya untuk terus mempertahankan bisnisnya, salah satunya dengan menjual tali masker berbahan polymer clay dari limbah makeup tersebut. Usahanya pun perlahan-lahan mulai bangkit kembali.




(shc/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork