DO hingga Kerja Serabutan, Pendiri Oracle Kini Berharta Rp 1.068 T

Kisah Inspiratif

DO hingga Kerja Serabutan, Pendiri Oracle Kini Berharta Rp 1.068 T

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 17 Nov 2020 07:12 WIB
Larry Ellison
Larry Ellison/Foto: Getty Images
Jakarta -

Banyak orang mengenal Larry Ellison sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ia adalah pendiri Oracle, perusahaan raksasa perangkat lunak penyimpan data.

Forbes mencatat, Larry berada di urutan kelima orang terkaya di dunia. Ia memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 75,8 miliar atau setara Rp 1.068,78 triliun (kurs Rp 14.100).

Meski kaya raya, masa lalu Larry jauh dari kata menyenangkan. Sebagaimana ditulis Business Insider, Larry dibesarkan oleh keluarga angkat. Ia dibesarkan oleh keluarga imigran Yahudi dari kelas pekerja di Chicago.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Larry dilahirkan di tahun 1944 saat ibunya belum menikah. Bahkan, ia tak pernah bertemu dengan ayah kandungnya.

Lebih lanjut, masa kuliah Larry juga berjalan tidak mulus. Dua kali ia menginjak bangku kuliah yakni University of Illinois Urbana-Champaign dan University of Chicago namun gagal. Kemudian, ia memutuskan ke California dan bekerja serabutan.

ADVERTISEMENT

Sebagai pendiri perusahaan IT, Larry mengaku tidak pernah mengambil kelas ilmu komputer. Ia mempelajari IT secara otodidak.

"Saya tidak pernah mengambil kelas ilmu komputer dalam hidup saya. Saya mendapat pekerjaan sebagai programmer, saya sebagian besar otodidak. Saya hanya mengambil buku dan mulai pemrograman," katanya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Larry mendapat pekerjaan pemrograman saat berada di Ampex Corporation. Salah satu tanggung jawabnya di perusahaan adalah membangun database untuk CIA.

Pada tahun 1977, ia dan dua rekan kerjanya meninggalkan Ampex untuk memulai perusahaan pengelola database mereka sendiri. Ia paham, banyak perusahaan tidak mau mengambil risiko memakai produk baru.

Ia pun mengambil strategi dengan tidak memberi label pada produk pertama mereka dengan versi 1.0.

"Versi pertama adalah Oracle versi 2," katanya.

Taktik itu pun berhasil. Pelanggan pertama Oracle adalah pelanggan besar yakni CIA. Produk mereka kemudian menjadi database paling populer yang pernah dijual.

Singkat cerita, Oracle berkembang dan menjadi raksasa sampai saat ini. Namun, menjadi kaya bukanlah tujuannya.

"Ketika saya memulai Oracle, apa yang ingin saya lakukan adalah menciptakan lingkungan di mana saya akan senang bekerja. Itulah tujuan utama saya. Tentu, saya ingin mencari nafkah. Saya pasti tidak pernah berharap menjadi kaya, tentu saja tidak sekaya ini," ungkapnya.


Hide Ads