Padahal, saat itu Nikon sedang gencar-gencarnya mempromosikan produk diversifikasi dari kamera ke beberapa produk lainnya seperti peralatan kantor. Hal ini pun seperti yang dilakukan oleh pesaingnya yaitu Canon dan Minolta.
Berkat kegigihan manajemen Nikon akhirnya bisa bertahan di tengah titik jenuh pasar. Salah satunya merilis kamera profesional berkualitas tinggi dengan peralatan yang lengkap, bahkan ada juga kamera yang untuk para pemula.
Dengan inovasi tersebut, Nikon menjadi penguasa market di industri semikonduktor tahun 1980-an. Pada saat itu juga perusahaan masih memproduksi produk lain seperti film berwarna dan printer warna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru saja menjadi pemain utama di industri semikonduktor, Nikon kembali diguncang pada tahun 1998. Pada saat itu, perusahaan harus menghadapi gejolak ekonomi dunia, ditambah dengan persaingan yang ketat, serta lambatnya pertumbuhan industri semikonduktor usai diterpa bencana alam.
Namun begitu, Nikon Corporation tetap fokus pada pemulihan bisnis yang dijalani itu. Akhirnya, kesabarannya itu pun membuahkan hasil seperti yang sekarang terjadi. Nikon Corporation menjadi produsen fotolitografi terbesar kedua di dunia.
Nikon memiliki peran besar dalam membenahi industri fotografi Jepang dan produknya selalu dikaitkan dengan kualitas, presisi, dan keandalan.
(hek/ara)