Kisah Sahabat Rasulullah: Az-Zubair bin Al-'Awwam Lepas Seluruh Harta di Jalan Allah

Kisah Sahabat Rasulullah: Az-Zubair bin Al-'Awwam Lepas Seluruh Harta di Jalan Allah

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Rabu, 20 Apr 2022 08:36 WIB
Infografis garis keturunan Gadis Pemerah Susu
Foto: Fuad Hasyim/detikcom
Jakarta -

Az-Zubair bin Al-Awwam merupakan sahabat yang masih mempunyai pertalian darah, dan masih berhubungan keluarga dengan Rasulullah. Menurut buku Ensiklopedia Sahabat oleh Ibnu Al Jauzi, namanya adalah Abdillah Az-Zubair bin Awwam bin Khuwalid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama Shafiyah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah.

Rasululllah sangat membaanggakan sosok Az-Zubair, hingga beliau bersabda, "Setiap nabi punya pengikut setia, dan pengikut setiaku adalah Az-Zubair bin Al-'Awwam." (HR.Bukhari Muslim dalam kitab Shahihain).

Az-Zubair termasuk ke dalam daftar sepuluh orang yang sudah dijamin masuk surga. Ia masuk Islam sejak usia 16 tahun, melalui ajakan Abu Bakar Ash-Shiddiq.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Az-Zubair bin Al-Awwam adalah seorang yang berbudi luhur dan berakhlak mulia yang dikenal sebagai orang yang sangat pemurah. Ia juga berhasil mengurus urusan bisnis dengan cemerlang. Sehingga, tak heran jika sosoknya dikenal memiliki kekayaan yang melimpah.

Zubair selalu meinginfakkan hartanya di jalan Allah. Az-Zubair memiliki 1000 macam kekayaan yang dikeluarkan untuk berperang, dan tidak ada uang satu dirham pun yang masuk ke rumahnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Zubair membagi-bagikan uang, setiap malam. Barulah setelah itu, Ia pulang ke rumah tanpa membawa uang sepeser pun. Artinya, harta yang Ia miliki disedekahkan seluruhnya.

ADVERTISEMENT

Bahkan dalam buku 'Road to Jannah' karya Robi Afrizan Saputra, menuliskan bahwa Zubair membelanjakan semua hartanya di jalan Allah, hingga ia wafat dalam keadaan terlilit utang. Ia pun sempat mewasiatkan kepada anaknya untuk membayarkan utangnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Dikutip dari buku bertajuk 'Kisah Penuh Hikmah: Para Sahabat Kesayangan Rasulullah' oleh Erna Fitrini, Az-Zubair merupakan sosok pemuda yang berani, sejak kecil Ia telah dikenal sebagai penunggang yang hebat. Ia juga memiliki ciri fisik tubuh yang tinggi, sehingga ketika Ia menaiki kuda, kakinya terlihat menjulur ke tanah.

Ia sering ikut berperang dengan Rasulullah. Selama berperang, Ia selalu berjuang sepenuh tenaga. Terbukti, setiap pulang dari perang Ia menderita luka karena sabetan pedang. Teladan yang bisa dilihat dari Az-Zubair adalah dalam usia muda, Ia tidak takut berperang dan membela agama Allah.

Az-Zubair bin Al-Awwam wafat pada Kamis, bulan Jumadil Awal tahun 36 H/ 658 M. Umurnya saat itu 58 tahun (riwayat lain juga ada yang menyebutkan 66/67 tahun). Zubair meninggal terbunuh oleh Amru bin Jurmuz At-Tamimi dengan tipu muslihat. Ketika itu Zubair telah meninggalkan perang Jamal.

Zubair wafat tidak meninggalkan satu dinar atau dirham. Yang Ia tinggalkan hanya aset berupa bidang tanah. Menurut shahih Bukhari, aset Zubair itu diantaranya berada di Ghabah (wilayah di barat laut Madinah, sekitar 6 km dari Madinah), 11 rumah (besar/dar) di Madinah, 2 rumah di Bashrah, dan 1 rumah masing-masing di Kufah dan di Mesir.

Dari aset tersebut, total kekayaan yang dimiliki Az-Zubair adalah senilai 57.600.000 Dirham atau setara dengan Rp 3.543.724.800.000 (tiga triliun, lima ratus empat puluh tiga miliar, tujuh ratus dua puluh empat juta, delapan ratus ribu rupiah).

Abdullah bin Zubair pun menjualnya untuk membayar utang-utang Ayahnya. Namun, anak keturunan Zubair yang lain berkata, "Berikanlah hak waris untuk kami!".

Abdullah menjawab, "Demi Allah, aku tidak akan membagikanya kepada kalian, sampai aku mengumumkan kepada orang-orang sebanyak 4 kali, musim haji, siapa diantara mereka yang pernah diutangi Zubair."

Sebelumnya, sari Abdullah bin Zubair dia berkata, "Pada waktu perang Jamal, Zubair berwasiat kepadaku mengenai utangnya. Dia berkata berkata "Jika engkau tidak sanggup membayar utang saya, maka mintalah tolong kepada Tuanku (Allah)".

Abdullah berkata, "Aku sama sekali tidak khawatir dengan utangnya, sebab aku berdoa, 'Wahai Tuhanya Zubair, bayarkanlah utang-utangnya'". Ternyata Allah benar-benar membayar lunas semua utang Zubair.

(dna/dna)

Hide Ads