Crazy rich asal Rusia, Roman Abramovich merupakan salah satu orang terkaya di dunia berkat ekspansinya di sektor bisnis. Berdasarkan data Forbes, total kekayaan Abramovich mencapai US$ 8,9 miliar atau Rp 129,94 triliun (kurs Rp 14.600).
Sukses menjadi salah satu orang terkaya di Rusia dan Dunia, Abramovich ditempa dalam transformasi dan masa lalu yang sulit. Miliarder asal Rusia ini menjadi yatim piatu sejak balita.
Dikutip dari The Guardian, Selasa (14/6/2022), Abramovich kehilangan kedua orang tuanya sebelum usia empat tahun. Ibunya, Irina, meninggal karena keracunan darah saat Abramovic kecil berusia satu tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan ayahnya meninggal dua tahun kemudian akibat kecelakaan derek konstruksi. Mantan pemilik Chelsea FC ini kemudian dibesarkan oleh kerabat dekatnya.
Demi memenuhi kebutuhan hidup, Roman Abramovich sempat bekerja sebagai mekanik dan pedagang di jalanan. Ia pun sempat mencicipi peran sebagai penjual ban vulkanisir.
Abramovich lahir tahun 1966 dan dibesarkan kerabatnya di republik Komi, daerah utara Rusia yang membeku. Abramovich sempat mencicipi periode singkat di militer, lalu belajar sebagai insinyur. Pekerjaan pertamanya adalah menjadi mekanik.
Karier Roman Abramovich sebagai pebisnis dimulai saat periode perestroika Rusia dengan menjalankan pabrik mainan anak-anak. Ia menjual bebek mainan plastik dari apartemennya di Moskow.
Saat komunisme di Rusia jatuh, ia mengembangkan usahanya di sektor perdagangan dan transportasi minyak, serta produk industri lainnya. Ia mengambil alih Sibneft, sebuah perusahaan minyak dari pemerintah Rusia yang kemudian memberinya kekayaan.
Roman Abramovich punya hubungan baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Berlanjut ke halaman berikutnya.
Dalam perjalanan politiknya, Abramovich dikenal punya hubungan baik dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, suksesor presiden sebelumnya Yeltsin yang mengundurkan diri.
Saat oligarki Rusia berselisih dengan presiden baru, Abramovich justru semakin berkembang. Namun, hubungan baiknya dengan Presiden Putin justru menyebabkan ia menerima sejumlah sanksi dari barat.
Roman Abramovich memiliki saham di raksasa baja Rusia Evraz dan produsen nikel Norilsk Nickel. Semuanya telah mendapat sanksi dari Inggris, Uni Eropa, Kanada, Australia, dan Swiss.
Ia pun akhirnya menjual Chelsea FC dengan harga hampir US$ 5 miliar pada bulan Mei, kepada miliarder asal Amerika Serikat (AS) Todd Bosley. Sederet sanksi lainnya juga dijatuhkan setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Abramovich mengakuisisi Chelsea Football Club pada 2003. Dibelinya Chelsea oleh Roman ini membuat strategi permainan dan kemampuan Chelsea membeli pemain menjadi berubah total.