Kesuksesan bisa datang kepada siapa saja tanpa mengenal batas. Hal inilah yang dirasakan David Steward, seorang anak pemulung yang hidup dalam jerat kemiskinan.
Anak kulit hitam berdarah Afrika-Amerika ini mungkin tak pernah bermimpi kelak bisa menjadi seorang miliarder dunia seperti sekarang. Dikutip dari Forbes, Selasa (10/10/2023), ia kini memiliki harta bersih US$ 7,6 miliar atau Rp 119,32 triliun (kurs Rp 15.700).
Berdasarkan catatan detikcom, David Steward merupakan anak dari pengepul sampah atau pemulung, yang juga bekerja sambilan sebagai mekanik dan petugas kebersihan untuk menambah penghasilan. Untuk mencapai kesuksesannya saat ini, ia harus menjalani asam garam kehidupan dan melaluinya lewat perjuangan panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semasa muda, David selalu dihadapkan dengan kasus rasisme, di mana orang kulit hitam dianggap sebagai minoritas hingga diserang di Amerika Serikat (AS). Ia pun juga harus hidup terpisah dari ketujuh saudaranya. Pantang menyerah, ia selalu menjadikan cobaan hidupnya sebagai celah sekaligus peluang meraih kesuksesan.
Kerja kerasnya pun tak mengkhianati hasil, ia berhasil menjadi sarjana lulusan Central Missouri State University dan bekerja diberbagai perusahaan, salah satunya industri transportasi. Dia juga pernah diangkat sebagai Account Executive di Federal Express.
Singkat cerita, David pun bekerja di perusahaan konsultan bisnis layanan transportasi yang khusus mengaudit tarif. Saat itu kondisi perekonomian sedang sulit, hingga akhirnya pada 1990 dia mendirikan World Wide Technology. Perusahaan itu bergerak di sektor IT yang menawarkan banyak layanan seperti e-bisnis, ahli ERP, dan Java.
Berkat keahliannya dalam melihat peluang dan kebutuhan pasar, bisnisnya pun berkembang pesat. David juga dapat menjaga kinerja bisnisnya hingga terus bertumbuh. Sejak 1992, pendapatannya sudah mencapai US$ 135 juta dan hingga kini mencapai US$ 7,4 miliar per tahun.
Lewat World Wide Technology, David mempekerjakan 3.000 orang lebih. Ia juga aktif di banyak organisasi kemanusiaan yang tujuannya membantu masyarakat tidak mampu, menjadikan dirinya sebagai filantropi yang pantas menjadi panutan.
David Steward menjadi sosok yang membuktikan kesuksesan tidak hanya dipandang dari kulit, tidak pula memandang latar belakang. Menurutnya, semua manusia memiliki kesempatan yang sama dalam menggapai kesuksesannya.
Kini, dirinya tinggal di St Louis, Missouri, Amerika Serikat dan sukses masuk ke dalam jajaran orang terkaya ke-306 di dunia. Pesan yang ingin disampaikan dari pengalaman hidupnya adalah terus menjadi pribadi yang tekun dan tegas dalam bersikap. Hal kecil seperti itu yang berhasil membuat David Steward menggapai mimpinya di AS.
(shc/ara)