Momen unik sempat terjadi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pasar Induk Among Tani di Batu, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023). Saat itu Jokowi menyebut gelar lengkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono hingga membuatnya tertawa.
Perlu diketahui, Basuki sendiri memang mempunyai pendidikan formal yang lengkap. Dirinya juga tercatat memiliki sepak terjang atau perjalanan karier yang sangat panjang di Kementerian PUPR hingga kini menjadi pemimpin tertinggi.
Berdasarkan informasi dalam situs resmi Kementerian PUPR, pria kelahiran Surakarta, 5 November 1954 tersebut merupakan lulusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada angkatan 1979 dan langsung jadi abdi negara. Saat baru beberapa tahun menjabat sebagai staf Kementerian, ia sempat dipercaya untuk menjadi bagian dari proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah (1981-1984).
Setelahnya ia menyelesaikan pendidikan Master of Science di Civil Engineering Colorado State University, AS, pada 1989 dan Doctor of Philosophy, Civil Engineering di universitas yang sama pada 1992. Di saat yang bersamaan ia sempat dipercaya untuk mengerjakan proyek Pengembangan Air Tanah Nusa Tenggara Timur (1985-1993).
Sepulangnya ke Tanah Air, Basuki kala itu merupakan satu-satunya pegawai Kementerian PU lulusan S3. Berkat itu dirinya tercatat sempat mendapat penugasan khusus sebagai Deputi Operasi Pengembangan Lahan Gambut (PLG) 1 Juta hektar di Kalimantan Tengah (1997-1998).
Selang berapa tahun, dirinya juga dipercaya sebagai Pimpinan Proyek (Pimpro) Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane (2000-2001). Setelahnya ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002) hingga Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003).
Barulah pada 2003-2005 Basuki akhirnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Tidak berhenti di sana, pada 2004 hingga 2005, ia kembali mendapat penugasan khusus sebagai Ketua Kelompok Kerja SDA Rehabilitasi Pasca Tsunami NAD.
Lalu, di tahun berikutnya ia juga pernah mendapatkan penugasan khusus lainnya sebagai Ketua Tim Independen Penanggulangan Kerusakan Jalan Tol Purbaleunyi dan anggota Tim Nasional Penanggulangan Kerawanan Pangan Yahukimo-Papua.
Tak lupa, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo dari tahun 2006-2007. Padahal saat itu Basuki tengah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (2005-2007).
Karier Basuki terus menanjak hingga pada 2007-2013, dirinya sempat menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian PU. Setelah itu, ia berganti jabatan sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang selama satu tahun, yakni sampai tahun 2014.
Hingga akhirnya, di periode pertama Presiden Jokowi, Basuki diangkat sebagai Menteri PUPR, mulai dari tahun 2014 hingga saat ini 2023.
Di luar itu, dalam catatan detikcom, Basuki terkenal sebagai sosok yang sederhana dan berhati besar. Bahkan, rumahnya yang ia bangun di kawasan Bekasi Timur akan digusur karena terdampak proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Saat itu Basuki juga mengatakan pertama kalinya dalam sejarah rumah menteri ada yang digusur. kemudian ia juga dikenal sebagai satu-satunya menteri yang tak memiliki akun Whatsapp karena menggunakan ponsel 'jadul'.
Simak juga Video: Strategi Menteri PUPR Atasi Banjir Berulang di Semarang
(fdl/fdl)