Respons Isu Mundur, Ini Sosok Menlu Retno Marsudi yang Berkarier dari PNS

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 07 Feb 2024 13:31 WIB
Foto: dok. tangkapan layar YouTube MoFa Indonesia
Jakarta -

Setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, kini giliran Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang dikabarkan ingin keluar dari Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi), alias mengundurkan diri.

Menanggapi kabar ini, Retno pun akhirnya buka suara dengan memastikan kabinet baik-baik saja. Sebelumnya, kabar tersebut sempat diungkap ekonom senior Indef, Faisal Basri. Ia menyampaikan saat ini setidaknya ada 15 menteri yang ingin mundur dari jabatannya, dan Retno merupakan salah satu sosok menteri yang diisukan.

Awalnya Faisal mengatakan mengajak sejumlah menteri mundur dari Kabinet Indonesia Maju karena Jokowi dianggap berpihak kepada pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kondisi ini disebut-sebut membuat para menteri jadi tidak nyaman saat bekerja.

Terlepas dari isu tersebut, Retno Marsudi merupakan wanita pertama yang menjabat sebagai Menlu. Ia sudah menjabat sejak Jokowi pertama kali diangkat sebagai presiden pada tanggal 27 Oktober 2014, masuk Kabinet Kerja.

Berdasarkan situs Kementerian Luar Negeri, Rabu (7/2/2024), Retno sendiri merupakan lulusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1985. Ia kemudian bergabung dengan Kemlu pada 1986 sebagai seorang PNS.

Perlahan tapi pasti, ia terus meniti kariernya di pemerintahan dan sempat dipercaya untuk mengisi beberapa pos penting dalam Kementerian. Sebut saja saat Retno bertugas di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra (1990-1994) dan di Den Haag (1997-2001).

Kemudian ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Kerjasama Intra dan Antar Regional Amerika dan Eropa pada 2001-2003. Kemudian melanjutkan kariernya sebagai Direktur Eropa Barat pada 2003-2005.

Tidak berhenti di sana, Retno juga pernah menduduki posisi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia pada 2005 - 2008. Lalu pada 2008 - 2012 ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa.

Terakhir sebelum menjadi Menteri Luar Negeri, ia menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada 2012 - 2014. Berkat berbagai posisi yang pernah diembannya sejak masih PNS hingga kini jadi Menlu, Retno berhasil menyabet berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional.

Di antaranya ada The Order of Merit (Grand Officer-the Second Highest Decoration), Norwegia pada Desember 2011. Kemudian The Ridder Grootkruis di de Orde van Oranje-Nassau, Belanda pada 12 Januari 2015.

Ada juga Penghargaan "Agen Perubahan" dari PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) pada 21 September 2017 dan Penghargaan Perlindungan Buruh Migran dari Serikat Buruh Migran Indonesia, 18 Desember 2017.

Brevet Kehormatan Hiu Kencana dari Kepala Staf Angkatan Laut (12 Januari 2018); penghargaan "El Sol del Peru" ("Matahari Peru"), Peru (24 Mei 2018):
Elle Style Awards 2018 kategori Outstanding Achievement (Oktober 2018); Penghargaan Tokoh Publik Terbaik dari iNews Indonesia Awards 2018 (15 November 2018).

Masih belum cukup, pada Desember 2018 Retno juga meraih "Anugerah Perhumas Indonesia Tahun 2018" (Penghargaan Hubungan Masyarakat untuk 2018) untuk kategori Pejabat Pemerintah dan Penghargaan Khusus untuk Pemimpin Diplomasi Kemanusiaan dari PKPU Human Initiative.

Indonesia Awards 2019 iNews TV (4 Oktober 2019), People of the Year Award Metro TV (18 November 2020), KORPRI Lifetime Achievement Award (28 November 2020), Public Leader Awards Berita Satu Media Holdings (23 Februar1 2021), Brevet Kehormatan Hidro-Oseanografi dari Kepala Staf Angkatan Laut (19 Oktober 2021), dan terakhir The Most Popular Leader in Social Media 2021 PR Indonesia (10 Desember 2021).




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork