Banyak hal yang bisa ditiru dari sosok Utsman bin Affan. Salah satunya, sifatnya yang dermawan, suka berbagi kepada siapa saja.
Meski suka berbagi, Utsman bin Affan tak lantas menjadi miskin. Justru, sifatnya tersebut menjadikannya kaya raya.
Ada sejumlah kisah yang menceritakan kedermawanan sahabat Nabi ini. Suatu ketika, ada umat Islam mengalami kesulitan air dan hanya ada satu sumur di wilayah tersebut dimiliki oleh orang Yahudi. Orang tersebut menjual airnya dengan harga sangat tinggi.
Nabi Muhammad SAW pun mengumumkan kepada para sahabat, siapa yang bisa beli sumur itu dan menyumbangkannya kepada kaum muslim maka imbalannya adalah rumah di surga.
Utsman bin Affan kemudian mencoba untuk membeli sumur tersebut, namun ditolak. Tak kehabisan akal, Utsman memberikan penawaran dengan membeli setengahnya sehingga sumur tersebut dimiliki secara bergantian setiap harinya.
Saat menjadi milik Utsman bin Affan, air tersebut dibagikan secara gratis kepada kaum muslim. Saat menjadi milik sang Yahudi, tak ada satu pun umat Islam yang mau beli air dari sumur itu. Pada akhirnya orang Yahudi itu kesal dan menjual seluruh sumur tersebut kepada Utsman bin Affan.
Kisah kedermawanan Utsman yang lain ialah saat masa pemerintahan Umar bin Khattab. Suatu ketika terjadi kemarau panjang sehingga rakyat sangat kelaparan. Tiba-tiba, datang seorang kafilah yang membawa 1.000 unta penuh dengan biji-bijian dan bahan pangan dari Suriah.
Para penduduk pun dengan segera menawar barang-barang tersebut dengan keuntungan 5%, namun tawaran mereka ditolak oleh sang kafilah. Rupanya barang-barang tersebut merupakan milik Utsman bin Affan dan sudah ditawar dengan keuntungan sepuluh kali lipat.
Para penduduk pun merasa putus asa dengan keputusan tersebut. Tak disangka, Utsman bin Affan justru membagikan barang-barang kebutuhan pokok itu secara gratis.
Di saat permintaan naik, secara ekonomi idealnya harga barang juga ikut naik berkali lipat. Namun Utsman bin Affan justru membagikan barang-barang tersebut secara gratis. Menurutnya, Allah SWT yang akan membalasnya 10 kali lipat hingga bahkan 700 kali lipat lebih banyak.
Dengan sifatnya yang suka berbagi, nyatanya Utsman bin Affan tidak merugi, malah jadi salah satu orang terkaya di Mekkah. Bisnisnya terus berkembang ditambah dengan harta warisan sangat banyak sepeninggalan sang Ayah.
Selain sederhana dan rendah hati, Utsman bin Affan juga terkenal sebagai sosok yang pemalu. Dia diangkat menjadi khalifah Islam yang ketiga setelah wafatnya Umar bin Khattab.
"Orang yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin Ka'ab) dan yang paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit. Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya, dan orang yang terpercaya di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah." (HR. Ahmad).
(acd/das)